Aksara24.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya penegakan integritas bagi seluruh pegawai perusahaan mitra yang bekerja di lingkungan OJK. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, dalam acara Diseminasi Penguatan Integritas bertajuk Integritas Gasss.
Acara tersebut diadakan secara hybrid dan diikuti oleh lebih dari 800 tenaga harian outsourcing (THOS) yang tersebar di berbagai kantor OJK, termasuk kantor-kantor daerah.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pegawai organik OJK, tetapi juga perusahaan mitra seperti Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), Dana Pensiun Pegawai OJK, dan Koperasi Pegawai OJK. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh THOS dari pihak ketiga yang bekerja di lingkungan OJK memiliki pemahaman yang sama mengenai standar integritas yang dijalankan oleh lembaga ini.
Dalam pidatonya, Sophia mengingatkan tentang pentingnya menjaga integritas di semua aspek, termasuk menghindari faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya fraud. Ia mengutip hasil riset dari Association of Certified Examiner (ACFE) 2024 yang menemukan bahwa gaya hidup yang berlebihan, seperti bermewah-mewahan, merupakan salah satu pemicu utama terjadinya fraud atau kecurangan. Sophia juga menambahkan, Hal ini sejalan dengan beberapa kasus fraud yang terjadi di Indonesia.
Sophia menekankan bahwa integritas harus dibangun mulai dari diri sendiri dan ditularkan ke lingkungan sekitar, termasuk keluarga.
“Selain perilaku berintegritas di lingkungan OJK seperti jujur, hidup sederhana, bertanggung jawab, dan bekerja keras, dukungan dari keluarga untuk menolak korupsi sangat penting. Hal ini akan membatalkan niat dan menghapuskan tindak korupsi di lingkungan OJK,” tegasnya.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Roadshow Governansi OJK, yang berfokus pada diskusi dengan mitra-mitra OJK sebagai wujud komitmen bersama dalam menegakkan integritas dan menerapkan zero tolerance terhadap fraud.
OJK berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola dan integritas, baik di kalangan pegawai organik maupun mitra, dalam rangka mewujudkan sektor jasa keuangan yang kompetitif, berdaya saing, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (GS/*)
Discussion about this post