Aksara24.id – Tokoh Masyarakat (Tokmas) Desa Orahili Faomasi, Kecamatan Luahagundre Maniamolo Ama Kris Wau menyebut, pembangunan bandara Silambo hanya tinggal janji dari apa yang dijanjikan kepemimpinan sebelumnya. Pasalnya, hingga kini pembangunan bandara tersebut tak kunjung terealisasi.
Hal itu ia sampaikan saat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Nomor Urut 1 Sokhiatulo Laia-Yusuf Nache (Sokhi-Yusuf), bersosialisasi di Desa Orahili Faomasi, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Selasa (8/10/2024) malam, didampingi sejumlah tim pemenangan.
“Sebelumnya FG berjanji kalau kami terpilih, akan mendarat pesawat di sini (di bandara Silambo), namun hingga masa jabatannya habis, tak kunjung juga mendarat pesawatnya, malah menjadi Calon Bupati lagi,” tegasnya.
Ia juga berharap, jika Tuhan menolong Paslon Sokhi-Yusuf menang pada kontestasi Pilkada Tanggal 27 November mendatang, agar pelayanan kesehatan yang memadai bisa diwujudkan sehingga masyarakat Nisel tidak berobat lagi ke luar daerah.
“Jika Paslon Sokhi-Yusuf ditolong Tuhan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati 5 Tahun ke depan, supaya dapat mencari solusi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat terutama bagi generasi muda yang sudah memiliki pendidikan termasuk tenaga honorer yang saat ini hanya menjadi tenaga sukarela,” pungkasnya.
Pada saat itu juga, tokoh masyarakat dan masyarakat yang hadir menyatakan sikap siap memenangkan Paslon Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nisel Periode 2024-2029 pada pencoblosan Tanggal 27 November mendatang.
Sementara Cawabup Nomor Urut 1 Yusuf Nache mengatakan, setelah mereka mengidentifikasi kebutuhan yang utama Kabupaten Nias Selatan, maka yang menjadi kendala adalah masalah infrastruktur, yakni jalan dan jembatan.
“Mengapa ini kami jadikan sebagai salah satu prioritas program kami karena ini adalah satu kebutuhan dasar utama serta merupakan akses pendukung dalam peningkatan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan pertanian,” papar Yusuf Nache.
Di samping itu, program pendidikan gratis juga dipastikan sebagai salah satu program Paslon tersebut, namun bukan program pendidikan gratis seperti sebelum-sebelumnya hingga akhirnya bermasalah, tetapi yang terukur dan berkualitas.
“Saya contohkan, saya jadi Kadis PUPR di Nias Selatan dan jadi Kadis PU di Nias Barat, kalau saya tidak punya kemampuan dan tidak berkualitas, tidak mungkin saya menjadi Kadis PU di Nias Barat. Artinya bukan hanya pendidikan asal jadi, tapi berkualitas,” jelasnya.
Ia menuturkan, dengan memiliki pendidikan yang berkualitas maka generasi muda di Nias Selatan bisa lebih mandiri dan bersaing dengan yang lainnya dalam menghidupi diri sendiri serta menjadi pelopor dalam membuka peluang usaha apapun sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja yang baru.
“Artinya kita punya kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengenai bidang kesehatan, kita nanti kalau ditolong Tuhan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati 5 tahun ke depan, maka Puskesmas akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk kebutuhan obat yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jadi dalam slogan kami adalah ‘kami hadir bukan merubah tetapi kami hadir untuk memperbaiki dan kami bingkai program kami itu dalam sebutan ‘MESI’, yang artinya membangun ekonomi, sumber daya manusia dan infrastruktur,” tandasnya.
Selain itu, program layanan kesehatan gratis juga akan dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak BPJS, pemerintah pusat dan propinsi.
“Artinya program kami adalah program nyata dan terukur,” imbuhnya.
Mengenai program di bidang pertanian, kata Yusuf, harus disesuaikan dengan potensi setiap wilayah, termasuk pemberdayaan para nelayan dan pelayanan publik yang baik. (Ed)
Discussion about this post