Aksara24.id – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 120/IV Perumahan Aur Duri, RT 16, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Provinsi Jambi tidak takut divaksin, Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko sengaja menurunkan Gatot Kaca.
Tokoh pewayangan tanah Jawa dan sudah menjadi salah satu tokoh pahlawan super di Indonesia tersebut, tidak hanya pintar menari wayang orang, tapi juga dia mengimbau pelajar SD usia 6-12 tahun untuk ikut vaksin.
Terlihat, mereka gembira dan tidak takut atau stres saat menunggu panggilan untuk vaksin. Meski sedikit riuh suara anak-anak, tetapi mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker saat di sekolahan.
Menurut Danramil 415-09/Telanaipura, Mayor Inf Widi Purwoko, pihaknya sengaja menurunkan Gatot Kaca yang dikenal sosok Satrio Pringgondani sebagai tokoh super, populer, pemberani, kuat dan tidak takut karena memiliki otot kawat tulang besi pada vaksin anak-anak ini dan juga agar mereka mengetahui kebudayaan tradisional.
Tujuan didatangkannya tokoh tersebut, lanjutnya, yakni sebagai sarana edukasi tentang keperkasaan sang tokoh kepada anak-anak yang mulai ketakutan dengan adanya vaksinasi. Selain itu juga menepis anggapan bahwa vaksinasi tidak mendatangkan manfaat bagi kesehatan.
Dia menilai, dengan kehadiran tokoh Gatot Kaca pada saat pelaksanaan vaksinasi di SDN 120/IV Kota Jambi, benar-benar membuat anak-anak terkejut.
Bahkan, mereka terlihat sangat antusias menikmati pertunjukan yang berlangsung hingga rasa ketakutan sebelumnya terlihat mulai hilang, anak-anak menjadi lebih rileks dan santai.
Disamping itu, katanya, anak-anak juga terhibur dengan adanya sosok Gatot Kaca yang merupakan tokoh pewayangan dari tanah Jawa dan salah satu pahlawan super di Indonesia.
“Alhamdulillah, selama pelaksanaan vaksinasi tidak ada satu pun mereka yang menangis atau takut justru mereka semakin yakin untuk bersedia disuntik vaksin,” ujar Widi, Rabu (12/1/2022).
Dirinya berharap, dengan mereka diperkenalkan dengan sosok Gatot Kaca, herd immunity mereka semakin kuat dan berani serta tangguh seperti Gatot Kaca.
Dijelaskannya, bahwa selain menghibur, kedatangan tokoh Gatot Kaca secara filosofi dapat dipetik pelajarannya, yakni setia pada tugas sampai pada titik terakhir.
“Yang paling heroik dari seorang Gatot Kaca saat dalam perang Bharatayuda, yaitu ia bisa saja pergi dan menghilang tapi dia menyelesaikan tugasnya hingga gugur di medan perang,” tukasnya.
Dia menambahkan, pelajaran inilah yang harus dianut oleh para Babinsa saat menerima tugas. “Pada dasarnya saya memberi edukasi kepada Babinsa lewat pertunjukan yang sederhana dan penuh kreativitas.”
Dalam kegiatan ini, sambungnya, ada sekitar 300 pelajar SD usia 6 hingga 12 tahun disuntik vaksin. “Kita berharap sebelum tanggal 17 Januari, target 100 persen bisa terpenuhi,” tandasnya.
Salah seorang pelajar, Akila sangat gembira adanya Gatot Kaca hadir saat pelaksanaan vaksinasi di sekolahnya. “Seru dan jadi tidak takut divaksin, hanya deg-degan saja,” tutur Widi.
Sedangkan Aditia Prabowo, mengaku senang tokoh idolanya hadir saat vaksin. “Senang melihatnya. Jadi semakin berani dan saat suntik tidak sakit,” katanya.
Sementara orang tua murid, Lelawati mengapresiasi pihak TNI Kodim 0415/Jambi melalui Koramil 415-09/Telanaipura bisa menghadirkan Gatot Kaca.
“Dengan adanya Gatot Kaca ini anak-anak tidak stres atau takut disuntik vaksin lagi. Terimakasih TNI,” ucapnya.
Suparjo, yang menjadi tokoh Gatot Kaca mengaku sangat senang sekali diajak TNI membantu pelaksanaan vaksinasi khususnya bagi anak-anak sekolah dasar.
“Karena sosok Gatot Kaca adalah tokoh pewayangan yang berani, perwira yang tangguh dan hebat, otot kawat tulang besi. Semoga anak-anak bisa hebat dan tetap kuat usai divaksin seperti Gatot Kaca,” harap Suparjo.(Juan)
Discussion about this post