Aksara24.id – Turunnya harga BBM belum menjadi jaminan turunnya harga-harga bahan pokok. Lonjakan inflasi masih memungkinkan terjadi, khususnya menjelang momen pergantian tahun. Untuk itu, laju inflasi harus tetap diwaspadai .
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Hermanto menyatakan, pemerintah terus bertarung untuk mengendalikan inflasi.
Seperti diketahui, angka inflasi terus merangkak naik bahkan BPS merilis Indeks Harga Konsumen (IKH) gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,79% (mtm). Lebih tinggi dari bulan sebelumnya Oktober yang hanya sebesar 0,44% (yoy).
Untuk itu, Inflasi bulanan perlu dijaga karena biasanya dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan (volatile food).
Terkait perkembangan inflasi di Provinsi Jambi, berdasarkan data BI Provinsi Jambi menunjukkan bahwa banyak faktor yang bisa mempengaruhi kenaikan angka inflasi. Salah satunya kemarau panjang sebagai imbas masuknya El Nino yang berdampak terhadap komoditas barang dan jasa seperti cabai merah, ikan nila,cabai rawit, bawang merah, dan angkutan udara.
“Berdasarkan realisasi tersebut, inflasi gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo tercatat sebesar 3,75 % (yoy), dimana masing-masing inflasi tahunan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo menempati peringkat 14 dan 31 dari90 kota pemantau inflasi nasional,” kata Hermanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Kamis (07/12/2023).
Selain itu, imbas lain seperti berkurangnya debit air di sepanjang alur sungai Batanghari sebagai dampak kekeringan berkepanjangan mengakibatkan meningkatkanya tingakat kematian ikan di keramba sehingga menurunkan jumlah pasokan dan menambah tekana harga ikan nila.
TPID Provinsi Jambi masih menghadapai tantangan yang tidak makin ringan, Perkembangan terkini inflasi Jambi pada Desember 2023 akan masih terjadi inflasi.
Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan harga kelompok bahan makanan khususnya komoditas holtikultura seperti cabai, tarif PDAM, dan tarif angkutan udara.
Secara tahunan inflasi Kota Jambi tercatat 3,82% (yoy) dan 3,23% untuk tingkat inflasi Kabupaten Bungo.
Mencermati perkembangan tersebut, guna membantu mengurangi tekanan inflasi dari kelompok volatile food, khususnya dari kelompok bahan makanan, BI bersama pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota telah melakukan sinergi dengan Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi. (*/Sa)
Discussion about this post