Aksara24 – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, menyampaikan kondisi terkini perekonomian Jambi serta prospek ke depan dalam Forum Ekonomi dan Bisnis Triwulan I 2024 yang diadakan pada Senin, (24/6/24) kemarin. Forum ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, swasta, dan akademisi.
Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangan Global
Warsono menyatakan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi, dipengaruhi oleh prospek ekonomi Amerika Serikat yang kuat dan inflasi yang tetap tinggi. Di tengah situasi global yang tidak menentu, ekonomi nasional Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 5,11% (yoy) pada Triwulan I 2024. Inflasi nasional tetap terjaga dalam kisaran 2,5±1%, dengan angka 3,05% (yoy) pada Maret 2024.
Di Provinsi Jambi, PDRB pada Triwulan I 2024 tumbuh sebesar 3,83% (yoy), sedikit melambat dibandingkan Triwulan IV 2023 yang mencatat pertumbuhan 4,03% (yoy). Melambatnya kinerja ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global yang menahan permintaan komoditas unggulan serta belum pulihnya sektor pertanian dan pertambangan.
Kinerja Sektor-Sektor Utama
Dalam laporan tersebut, Warsono mengungkapkan bahwa permintaan domestik tetap menjadi penopang utama ekonomi Jambi. Konsumsi rumah tangga dan pemerintah menunjukkan kinerja positif, didukung oleh bulan Ramadhan dan persiapan pemilu 2024. Sektor konstruksi terus tumbuh berkat proyek strategis nasional, meskipun mengalami sedikit perlambatan.
Di sisi lain, sektor pertambangan masih mengalami kontraksi karena tren penurunan harga batubara dan penghentian sementara operasional jalur darat. Sementara itu, sektor perdagangan tetap menunjukkan pertumbuhan positif berkat aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang tinggi selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Inflasi dan Stabilitas Keuangan
Merujuk pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Provinsi Jambi pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,54% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 0,52% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi mencapai 3,84% (yoy), menempati peringkat kelima dari 38 provinsi di Indonesia.
Warsono juga menjelaskan bahwa penyaluran kredit perbankan di Jambi tumbuh 25,43% (yoy), dengan pertumbuhan tertinggi di sektor industri. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat, mencapai Rp 44,50 triliun pada Triwulan I 2024.
Rekomendasi dan Komitmen
Dalam kesempatan ini, Warsono menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kebijakan dalam pengembangan produk unggulan daerah dan penguatan UMKM melalui akses pasar dan pembiayaan.
Menutup sambutannya, Warsono mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Dengan menjaga optimisme, kewaspadaan, dan memperkuat kerja sama, kita memiliki peluang besar untuk mewujudkan Jambi yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Warsono. (GS)
Discussion about this post