Aksara24.id – Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan bertema “Ibu Cerdas Keuangan, Keluarga Sejahtera Finansial”. Acara ini berlangsung pada Senin (23/12/24) di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan RI, Jakarta, dan dihadiri oleh lebih dari 1.500 anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) secara hybrid.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan perempuan. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendukung kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
“Ibu-ibu adalah SDM yang harus kita perkuat. Jika mereka pintar, terliterasi, dan terinklusi dalam menggunakan produk jasa keuangan, ini akan menjadi salah satu kunci dalam pengentasan kemiskinan dan mendukung kemandirian ekonomi. Ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam misi kemandirian ekonomi dan penguatan SDM,” jelas Friderica.
Dalam sambutannya, Friderica juga menekankan tiga poin utama yang menjadi fokus acara ini. Pertama, pentingnya edukasi keuangan bagi perempuan, tidak hanya untuk membimbing anak-anak mereka, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Kedua, perlunya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan berbagai program pemberdayaan perempuan. Ketiga, pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi aspek penting dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Friderica mengingatkan masyarakat, khususnya perempuan, untuk berhati-hati terhadap pinjaman online ilegal dan investasi bodong yang dapat merugikan.
“Kesadaran untuk waspada dan bijak dalam memilih layanan keuangan harus terus ditingkatkan. Edukasi seperti ini menjadi salah satu cara efektif untuk membangun literasi yang lebih baik,” tambahnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif OJK. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi perempuan melalui literasi keuangan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi keluarga yang sejahtera dan bangsa yang maju.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pelatihan edukasi serta memperkuat sektor ekonomi melalui UMKM dan bantuan permodalan. Kami percaya bahwa perempuan adalah pilar utama dalam membangun keluarga dan masyarakat yang mandiri,” ungkap Arifah.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum KOWANI, Nanny Hadi Tjahjanto, yang mengapresiasi langkah OJK dalam melibatkan perempuan sebagai Duta Literasi Keuangan.
“Perempuan adalah kunci kemajuan bangsa. Kami di KOWANI akan terus mendukung program-program yang bertujuan untuk memperkuat peran perempuan, menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Nanny.
Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diinisiasi oleh OJK. Selain menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, materi yang disampaikan meliputi pengenalan OJK, waspada terhadap investasi ilegal, pengenalan industri pasar modal, serta edukasi terkait produk keuangan seperti tabungan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sebagai bagian dari acara, dilakukan juga pengukuhan anggota KOWANI sebagai Duta Literasi Keuangan. Selain itu, diluncurkan kampanye bertajuk “Se-Abad KOWANI 2028: Kowani Tanpa Batas dan Berkelanjutan” yang bertujuan memperkuat solidaritas perempuan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Acara ini juga diramaikan dengan showcasing produk olahan kelapa dari UMKM binaan KOWANI, yang menunjukkan kontribusi nyata perempuan dalam penguatan ekonomi keluarga dan masyarakat.
Dengan keterlibatan perempuan yang lebih aktif dalam literasi dan inklusi keuangan, berbagai pihak optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai visinya sebagai negara maju pada tahun 2045. Dukungan dari berbagai lembaga dan sinergi lintas sektor diharapkan terus berlanjut untuk mendorong pemberdayaan perempuan sebagai agen perubahan dalam masyarakat.
“Jika perempuan Indonesia terus diberdayakan, kita tidak hanya menciptakan keluarga yang sejahtera, tetapi juga bangsa yang kuat dan berdaya saing,” tutup Nanny. (Hn)
Discussion about this post