Aksara24 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) melaksanakan penanaman 20.000 mangrove di Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) Teluk Pangpang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/6/24). Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari konsistensi dan komitmen Yayasan AHM dalam mitigasi perubahan iklim serta pelestarian lingkungan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Anang Budi Wasono, serta jajaran manajemen PT Astra Honda Motor, Yayasan AHM, dan PT Mitra Pinasthika Mulia sebagai main dealer Honda untuk area Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Anang Budi Wasono membuka acara ini bersama para pemimpin dari organisasi terkait.
Pada kesempatan ini, mangrove jenis Rhizopora Mucronata ditanam karena kemampuannya yang luar biasa dalam menyerap karbon, mencapai tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan hutan tropis daratan. Selain menyerap karbon, mangrove juga berperan penting dalam memperbaiki ekosistem lahan basah, mendukung kehidupan satwa, dan berkontribusi pada kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.
Sejak tahun 2017, Yayasan AHM telah menanam 10.879 pohon mangrove di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan penanaman di Banyuwangi ini menjadi pelengkap dari upaya yang telah dilakukan sebelumnya. Selain penanaman mangrove, Yayasan AHM juga mengadakan kegiatan bersih pantai yang melibatkan komunitas nelayan setempat dan pelajar dari sekolah mitra binaan AHM.
Ketua Yayasan AHM, Ahmad Muhibbuddin, menegaskan pentingnya penanaman mangrove karena kemampuannya dalam menghasilkan oksigen dan menyerap CO2, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Kami hadir dan berperan aktif dalam mendukung pelestarian lingkungan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Penanaman mangrove ini diharapkan dapat memberikan dampak ganda bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, baik secara ekologi maupun ekonomi, serta mendukung tercapainya target net zero emission pemerintah,” ujar Muhibbuddin.
KEE Teluk Pangpang sendiri merupakan kawasan konservasi mangrove yang memiliki nilai ekosistem penting bagi kelangsungan hidup dan sebagai kawasan yang dilindungi di Jawa Timur. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang meliputi 12 jenis pohon mangrove, 18 jenis bivalvia, dan 43 jenis burung, sebagian besar di antaranya adalah burung migran.
Ekosistem mangrove di kawasan pesisir ini sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim. Mangrove yang sehat dapat meningkatkan daya tahan masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam seperti gelombang tinggi, tsunami, dan banjir bandang.
Dengan langkah konkret seperti ini, Yayasan AHM menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan upaya mitigasi perubahan iklim, sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan pemerintah. (Gs)
Discussion about this post