Aksara24.id – Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat mengingatkan bahwa jemaah haji perlu mempersiapkan kemampuan fisiknya untuk menjalankan ibadah haji.
Pernyataan ini disampaikannya dalam diskusi dengan media di Jakarta dengan tema “Istitha’ah Kesehatan Dahulu, Bayar Lunas Kemudian”.
Menurutnya, orientasi manasik yang lebih menekankan pada bacaan dan hafalan doa harus dikombinasikan dengan latihan fisik. Jemaah haji diharapkan sudah mempersiapkan diri secara fisik sebelum melaksanakan ibadah haji.
“Haji adalah ibadah fisik, bukan ibadah bacaan (semata),” kata Arsad Hidayat dikutip pada laman resmi kemenag.go.id pada Rabu (1/11/2023).
Isu kesehatan jemaah pada ibadah haji menjadi salah satu fokus dari Kementerian Agama dalam persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Pada bulan Oktober, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menggelar mudzakarah yang membahas tentang syarat istitha’ah kesehatan bagi jemaah haji.
Dalam mudzakarah tersebut, Arsad Hidayat mengatakan bahwa terdapat sembilan rekomendasi, termasuk penguatan istithaah kesehatan bagi jemaah haji. Salah satunya adalah menerapkan istithaah kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji atau perubahannya.
Kementerian Kesehatan juga disarankan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan jiwa, kognitif, dan kesehatan ADL. Selain itu, Kementerian Kesehatan direkomendasikan untuk memperbarui aplikasi Siskohatkes untuk penetapan istithaah kesehatan Jemaah Haji.
Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan akan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang istitha’ah kesehatan haji kepada jemaah haji melalui penyuluhan kesehatan serta bimbingan manasik haji. Pemerintah daerah juga akan membentuk tim untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada jemaah haji mengenai istitha’ah kesehatan, baik yang memenuhi kriteria maupun yang tidak memenuhi kriteria.
“Materi istitha’ah kesehatan dan fikih haji lansia juga akan dimasukkan dalam buku panduan bimbingan manasik haji Kementerian Agama. Sehingga, jemaah haji bisa mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif,” tambah Arsad Hidayat.
Pentingnya memperhatikan kesehatan jemaah haji pada ibadah haji harus menjadi perhatian bersama antara pemerintah, jemaah, dan masyarakat. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang istitha’ah kesehatan mampu menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan di masa depan terkait kesehatan jemaah haji dalam beribadah. (*/Red)
Discussion about this post