Aksara24.id – Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan pembangunan jalan tol Jambi–Palembang menjadi faktor krusial bagi perekonomian daerah, khususnya dalam memperlancar arus logistik dan menekan biaya distribusi kebutuhan pokok.
Pernyataan tersebut disampaikan Al Haris saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Kantor Gerbang Tol Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, pada Senin (14/4).
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau perkembangan proyek Tol Jambi–Palembang dan Tol Jambi–Rengat.
“Jalan tol ini merupakan urat nadi perekonomian kami. Letak geografis Jambi yang berada di tengah Pulau Sumatera sangat strategis untuk mendukung kelancaran logistik antardaerah,” ujar Al Haris.

Ia menambahkan, percepatan pembangunan jalan tol ini menjadi kebutuhan mendesak, mengingat saat ini waktu tempuh antara Jambi dan Palembang bisa mencapai 10 hingga 12 jam, bahkan lebih lama jika terjadi kemacetan.
Gubernur Al Haris juga mengungkapkan bahwa Provinsi Jambi masih sangat bergantung pada pasokan beras dari Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas pertanian di Jambi yang dibatasi oleh keterbatasan lahan sawah dan belum optimalnya infrastruktur pendukung.
“Jika logistik lancar, harga kebutuhan pokok seperti beras akan otomatis turun. Ini hukum ekonomi. Kita harus selesaikan masalah konektivitas ini secepatnya,” tegasnya.
Selain logistik, ia juga menyoroti dampak buruk infrastruktur terhadap mobilitas masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke Jakarta.
Terkait ruas tol Jambi–Rengat, Gubernur Al Haris menyebut proyek ini juga penting, namun menghadapi tantangan tersendiri. Salah satunya adalah kepadatan lalu lintas logistik, terutama dari wilayah Rengat yang merupakan sentra produksi kelapa sawit.
“Kami mengusulkan pembangunan Jembatan Batanghari 3 sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Survei lokasi telah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan proyek ini layak dilanjutkan,” jelasnya.
Menurutnya, jembatan eksisting sudah mengalami kerusakan dan tak lagi mampu menampung volume kendaraan yang meningkat. Selain memperlancar lalu lintas, pembangunan jembatan ini juga diyakini dapat mendorong peningkatan akses internet di wilayah sekitarnya.
Menanggapi usulan Pemerintah Provinsi Jambi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, menyatakan bahwa komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah harus ditingkatkan, terutama dalam menyusun prioritas pembangunan infrastruktur.
“Meskipun perencanaan awal mencakup wilayah Merlung, kami memahami permintaan daerah untuk fokus pada area yang lebih mendesak. Fokus ini akan mempercepat penyelesaian masalah dengan efisiensi waktu dan anggaran,” ujarnya.
Komisi V DPR RI juga menilai bahwa percepatan pembangunan proyek-proyek strategis seperti tol dan jembatan harus menjadi perhatian bersama untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas wilayah di Sumatera. (dr/*)
Discussion about this post