Aksara24.id – Kondisi kehidupan Suci (16), penyandang disabilitas sejak lahir, bersama ibunya, Amelia (47) kini sudah bisa lebih lapang.
Setelah sulitnya akses kesehatan yang ia terima sejak ketidakmampuan keluarga ini memenuhi iuran kepesertaan mandiri BPJS Kesehatan di awal pandemi lalu, kini keduanya sudah ditanggung oleh Kemensos RI lewat Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus “Alyatama” Jambi.
Selain itu, Suci juga mendapatkan bantuan sembako, uang santunan, kursi roda, serta pengobatan fisioterapi.
Kepala Keasistenan Pencegahan Maladminsitrasi Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Abdul Rokhim, mengaku senang atas respon pemerintah terhadap kondisi warga kurang mampu yang tinggal di RT 20 Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura ini.
Pada awalnya, sekitar bulan Maret 2022 saat Ombudsman Jambi pertama kali berkunjung, kondisi Suci dan ibunda sangat memprihatinkan.
Suci hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur sementara ibunya juga tidak berdaya akibat siraman minyak panas yang menimpa dirinya. Namun kini, keduanya sudah terlihat adanya perbaikan.
“Kita bersyukur warga kita seperti Suci dan Bu Amelia dapat terbantu. Saat ini kondisi Bu Amelia sudah dapat beraktifitas dan Suci terus mendapatkan terapi rutin,” ujar Rokhim, Jumat, (3/06/ 2022).
Rokhim menyampaikan berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar RI 1945, masyarakat kurang mampu adalah tanggungjawab Negara. Untuk itu bantuan sosial yang sudah dianggarkan, baik itu oleh pemerintah pusat maupun daerah hendaknya disalurkan tepat sasaran.
“Awalnya kami mendorong agar Suci bisa dimasukkan dalam program Pemda, namun karena sudah datang Bu Mensos, Suci sekeluarga ditanggung oleh Pusat,” sebutnya.
Namun demikian, Rokhim memberikan catatan bahwa sempat terjadi miskomunikasi antara pihak Kemensos dengan keluarga Suci di mana kepesertaan BPJS Kesehatan yang sudah aktif sejak dua bulan yang lalu. Akibatnya pengobatan Suci dan Bu Amelia masih menggunakan layanan mandiri, padahal keduanya berhak atas pengobatan gratis.
“Mereka baru tahu beberapa hari yang lalu dan ketika mencoba, ternyata memang sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis,” ungkap Rokhim.
Rokhim berharap agar kedepannya, baik itu pemerintah pusat maupun daerah, bisa lebih peka terhadap kondisi masyarakat dan menyalurkan bantuannya tepat sasaran. (Hp)
Discussion about this post