Aksara24.id – Iring-iringan parade kendaraan nelayan (pompong/ketek) Teluk Majelis siap menanti kehadiran pejabat negara yang akan dihantarkan ke pusat kegiatan Kenduri Lawang Swarnabhumi di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), Senin (19/09/2022).
Dikabarkan bahwa Pejabat yang hadir dalam acara ini yaitu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, pejabat negara lain yang didampingi langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris beserta bupati dan walikota se-Provinsi Jambi, serta pejabat dari daerah tetangga yakni Sumatera Barat dan Kepulauan Riau.
Diketahui kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian pemerintah Provinsi Jambi atas masalah yang ada di Sungai Batanghari, sehingga melalui kegiatan ini dapat menanamkan nilai adat dan kebudayaan untuk menjaga kelestarian Batanghari.
Sehari sebelumnya, di hadapan Gubernur Jambi bersama sejumlah Bupati/Walikota, Ketua DPRD, tokoh Adat, Ormas, Mahasiswa dan Pemuda se Provinsi Jambi, Bupati Tanjab Timur berharap melalui kegiatan Kerapatan Negeri ini muncul komitmen dan pemikiran bersama bagaimana kembali membangkitkan peradaban Sungai Batanghari yang selama ini menjadi sumber berbagai kehidupan bagi masyarakat Provinsi Jambi.
Bahkan bupati menegaskan agar kegiatan Kerapatan Negeri ini bukan hanya seremonial semata, akan tetapi ada wujud nyata dari komitmen yan dibangun pada kegiatan tersebut.
‘’Sungai Batanghari merupakan tanggung jawab kita semua. Untuk itu kita perlu mengajak generasi muda untuk mencintai dan menjaga serta membangkitkan kembali kejayaan Sungai Batanghari ini sebagai warisan untuk anak, cucu kita nanti,’’ ungkap Romi, Minggu (18/09/2022).
Sementara itu, Gubernur Jambi mengapresiasi semangat Bupati Tanjab Timur untuk menjaga dan memelihara Sungai Batanghari ini.
‘’Jika semangat para bupati dan walikota sama dengan semangat Bupati Tanjab Timur ini, InsyaAllah Sungai Batanghari akan bersih. Tentu ini tidak lepas dari kesepakatan dari seluruh semua elemen, termasuk Lembaga Adat, TNI, Polri dan masyarakat,’’ ungkapnya.
Dari diskusi yang cukup panjang tersebut, disepakatilah penyususnan Piagam Batanghari yang memuat berbagai persoalan yang ada di Sungai Batanghari. Piagam ini akan disampaikan ke Presiden Republik Indonesia.
‘’Nanti Piagam ini akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jambi ke Pak Presiden didampingi oleh para bupati dan walikota bersama sejumlah elemen,’’ timpal Bupati.
Piagam ini saat ini akan disusun dan direncanakan akan disampaikan ke Gubernur Jambi pada 21 September 2022 nanti. (Afd)
Discussion about this post