Aksara24.id – Komunitas Peduli Wisata Danau Sipin menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI pada hari Kamis (9/11/2023).
Aksi tersebut diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Pulau Kembang dan Komunitas Peduli Danau Sipin serta LSM Pekat, Raden Melayu Jambi, dan lainnya.
Dalam orasinya, Jhon selaku Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Danau Sipin meminta pihak Balai Wilayah Sungai Sumatra VI untuk mengecek pekerjaan yang dikerjakan oleh PT Air Panas Semurup, yang diduga dilakukan secara asal-asalan dan tidak ada manfaatnya.
“Pekerjaan senilai 18 miliar lebih tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat setempat dan diduga pengerukan dilakukan di lokasi yang lain untuk mencari keuntungan yang lebih besar,” tutur Jhon.
Jhon juga menyoroti kondisi pengerukan yang tidak efektif dan dangkal serta pelampung jaring penahan sampah yang tidak terkontrol di saat air banjir.
Selain itu, diduga pemasangan beronjong tidak sesuai dengan RAB yang telah dikeluarkan sesuai dengan kontrak kerja yang jumlah volume nya 9.627m^3.
Dalam aksi demo ini, para pedemo diterima audensi oleh Kasi OP Balai Wilayah Sungai Sumatra VI, Yudi Pratikno, yang menyatakan pihaknya akan segera meninjau ulang kawasan yang telah dikeruk dan akan memperbaiki atau mengganti kawat bronjong yang rusak atau hilang.
Pihaknya juga meminta partisipasi dari pemerintah kota dan dinas terkait dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Danau Sipin.
Aksi damai ini menunjukkan bahwa masyarakat peduli wisata Danau Sipin memperjuangkan usaha menjaga lingkungan dan keindahan wisata di daerah mereka.
Diharapkan, tuntutan dari aksi ini dapat segera ditindaklanjuti dan dapat memperbaiki kondisi danau serta membawa manfaat yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat setempat. (Afd)
Discussion about this post