Sarolagnun, Aksara24.id – Untuk memberikan pengetahuan kepada komunitas pemuda di wilayah Jambi tentang pentingnya membuat konten budaya lokal untuk dipromosikan ke seluruh dunia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama segenap komunitas pemuda di wilayah Sarolangun akan menggelar diskusi literasi digital di Ancol – Sarolangun, Provinsi Jambi, Sabtu (1/6) malam, pukul 20.00 WIB.
Diskusi luring (offline) yang merupakan bagian dari program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) ini dilaksanakan ”chip in” pada acara BTH (Batanghari) Back To Home, yang merupakan gelaran seni, gotong royong sosial budaya dan lingkungan, lintas komunitas pemuda yang ada di sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi.
”Selain diskusi, BTH juga akan diisi dengan acara lawatan ke dusun sejarah, pertunjukan seni budaya dan musik, rangkuman show. Tujuannya untuk mempererat solidaritas pemuda Sarolangun, serta meningkatkan wawasan terkait literasi digital,” tulis Kemenkominfo dalam rilis kepada awak media, Jumat (31/5).
Mengusung tema ”Globalkan Budaya Lokal: Yuk Ngonten tentang Budaya Indonesia!”, diskusi akan dibuka oleh Rektor Institut Agama Islam Abuya Salek Sarolangun (IAI ABSA) Fauzani sebagai keynote speech, dan tiga narasumber lainnya. Mereka adalah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sarolangun Kasiyadi, Influencer Ismet Raja Tengah Malam, dosen Universitas Jambi Agung Iranda, serta Larissa Suchie Clorinda selaku moderator.
”Untuk hadir dalam diskusi luring ini secara gratis, silakan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankomunitassarolangun0601. Ada banyak doorprize yang bakal dibagikan di acara ini, siapa tahu Anda beruntung,” terang Kemenkominfo dalam rilis.
Terkit tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, budaya lokal yang banyak bertebaran perlu dilestarikan keberadaannya. Dengan membuat konten digital tentang budaya, pelestarian budaya lokal akan terjaga. Selain berfungsi menjembatani kesenjangan, juga berbagi aspek unik suatu tempat dengan khalayak global.
”Dengan membuat konten yang informatif dan menarik tentang budaya lokal, kita dapat merayakan kekayaan dunia, meningkatkan pemahaman, dan menjembatani kesenjangan budaya. Setiap cerita lokal mempunyai potensi untuk bergema secara global,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Kemenkominfo menambahkan, menciptakan kesadaran masyarakat tentang budaya lokal Indonesia, dan memastikan budaya tersebut mendunia melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang strategis. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat luas dengan kemudahan dan akses teknologi yang dimiliki di era digital saat ini.
”Salah satunya, memanfaatkan platform populer seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, dan Twitter, sebagai tempat beragam konten dapat dibagikan,” pungkas Kemenkominfo.
Diskusi yang dikemas dalam format talkshow dan dimeriahkan dengan hiburan pertunjukan seni budaya ini rencana dihadiri oleh sejumlah komunitas masyarakat di Sarolangun. Di antaranya, komunitas Ruang Kreatif, Kanti Kreatif, Lubuk Puan, Rambu House, dan komunitas Rumah Mendapo.
Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kabupaten Sarolangun – Jambi ini berada di bawah naungan program besar: Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)
Discussion about this post