Aksara24.id – Lima mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berhasil mengharumkan nama Universitas Jambi di kancah nasional. Lima mahasiswa adalah Anisa Nurul Jannah, Nenden Nuraini Rizkiah, Nofan Tiwulandari, Anggun Diah Puspitasari, dan Refa Angreska berhasil meraih juara 1 Lomba Tari Kreasi Tradisional yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dalam kegiatan ‘PGSD Berkarya VII’ yang berkolaborasi dengan Gebyar Milad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (GEMILAP) Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Kegiatan tersebut mengangkat tema ‘Pengembangan Potensi Minat dan Bakat untuk Membangun Generasi Millenial yang Inovatif dan Kreatif’ dengan pelaksanaannya dilakukan secara daring melalui prosedur mengirimkan video rekaman tari.
Total peserta lomba berjumlah 8 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Juara 1 yang didapatkan mahasiswa PGSD UNJA menghasilkan hadiah berupa e-sertifikat dan uang pembinaan.
Anggun Diah Puspitasari, sebagai salah satu mahasiswa PGSD yang meraih juara 1 Lomba Tari Kreasi Tradisional mengungkapkan motivasinya ingin mengharumkan nama UNJA dan Prodi PGSD, mengasah minat dan bakat serta menambah prestasi.
“Persiapan dengan melakukan latihan, mempersiapkan diri, dan mempersiapkan hal yang dibutuhkan seperti survey lokasi, properti tari, dan mempersiapkan kameramen. Harapan kedepannya semoga lebih bnyak lagi prestasi yang dapat dihasilkan oleh mahasiswa PGSD, dan semoga ke depannya Prodi lebih semangat lagi dalam mendukung dan memfasilitasi mahasiswa ketika mengikuti perlombaan,” ungkap Anggun.
Ketua Prodi PGSD UNJA, Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd., mengapresiasi keberhasilan para mahasiswa yang meraih juara 1 Lomba Tari Kreasi Tradisional, serta menjelaskan tentang hari Krida yang menjadi cikal bakal kreatifitas mahasiswa PGSD.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada mahasiswa kita yang ikut lomba tari mahasiswa PGSD se-Indonesia ini. Kemauan mereka mengikuti kompetisi ini luar biasa. Memang semangat seperti ini yang selalu kita tanamkan kepada mahasiswa. Sebagai seorang calon guru kelas, mahasiswa harus kreatif untuk setiap bidang ilmu yang nanti akan mereka gunakan di lapangan. Kita di Prodi PGSD memberikan satu hari kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri mereka. Kegiatan itu kami sebut dengan hari Krida. Masing-masing individu wajib mengikutinya dan di akhir semester diberikan sertifikat. Kegiatan ini difasilitasi oleh Prodi bersama IMA, dan kedepan sertifikat ini mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai pendamping ijazah para mahasiswa,” ungkapnya. (Nrd)
Discussion about this post