Aksara24.id- Keputusan pemerintah dengan dinaikkannya harga BBM subsidi, mendapat respons dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya dari sopir ojek online yang mengeluhkan hal tersebut karena berdampak pada pendapatannya.
Seorang sopir ojol, Wendy mengatakan, kenaikan BBM sangatlah berpengaruh dengan penghasilannya. Sebab, biaya konsumsi motor akan bertambah.
“Kalau dari ojek ya yang jelas berkurang nanti penghasilan. Tadinya (harga Pertalite) Rp 7 ribu, Rp 8 ribu, sekarang Rp 10 ribu. Tadinya cukup se tangki 25 (ribu) apa 30 (ribu) sekarang bisa 40an (ribu),” kata Wendy saat ditemui di SPBU Kemayoran, Sabtu (3/9).
“Pengaruh ke penghasilan juga kan,” sambung dia.
Wendy hanya bisa pasrah terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Dia tak bisa berbuat banyak dan hanya dapat mengikuti kebijakan pemerintah.
“Ya bagaimana ya, setuju tidak setuju. Gak setuju bagaimana nanti,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi yaitu Pertalite dan Solar, Sabtu (3/9/2022). Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Tak hanya BBM subsidi, pemerintah juga menaikkan harga BBM nonsubsidi yaitu Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Keputusan tersebut terjadi lantaran harga minyak mentah yang terus menanjak di level USD 90 hingga USD 100 per barel. Sementara asumsi harga minyak dalam APBN 2022 di level USD 63 per barel, meski akhirnya diubah menjadi USD 90 per barel.(Us)
sumber: Kumparan.com
Discussion about this post