Aksara24.id- Pemkab Tanjung Jabung Timur melaksanakan event penting. Event penggalangan komitmen organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja. Bertempat di aula kantor bupati di Muarasabak. Selasa, (6/9/2022).
Penggalangan komitment itu berbentuk penandatanganan pakta integritas yang disaksikan langsung oleh kepala BPKP Jambi, Sueb Cahyadi dan jajarannya. Seluruh kepala OPD hadir.
Dengan komitment itu, kedepan kinerja setiap OPD akan mengacu pada alur kerja terpadu. Mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan. Ego sektoral akan diminimalisir. Kinerja setiap OPD terintegrasi dengan sasaran goal tercapainya sasaran sebagaimana visi misi daerah.
Bupati Romi Hariyanto, saat membuka acara mengingatkan bahwa pengendalian kinerja Pemkab selama ini sudah diterapkan. Hanya saja, masih cenderung belum terdokumentasi dengan baik. Pelaksanaannya masih bergantung pada individu. Pelibatan unsur organisasi menyeluruh belum optimal.
“Indikasinya, maturitas atau kematangan SPIP kita masih di level 2,409 atau berkembang,” jelas bupati.
Padahal kata dia, sesuai RPJM Tanjabtim, pada 2023 seharusnya SPIP Tanjabtim harus mencapai level tiga atau terdefinisi.
Romi juga menyatakan bahwa dia sangat mendukung upaya percepatan yang digaungkan melalui komitmen para OPD. Hanya saja Romi mengingatkan komitmen ini tidak hanya sebatas seremoni.
“Saya minta laporan progresnya secara berkala, saya minta inspektorat mengawasi ini. Berkala akan kita evaluasi,” tegas Romi.
SPIP adalah sistem pengawasan intern pemerintah. Sistem ini dibangun pemerintah sesuai amanat PP nomor 60 tahun 2008. Guna memastikan pelaksanaan terbangunnya sistem ini di semua organisasi pemerintahan, BPKP diberi mandat sebagai pembina penyelenggaraan SPIP.
“Saya juga berterima kasih BPIP Jambi proaktif memastikan berjalannya SPIP ini, dan kami semua berharap BPKP bisa memberikan bimbingan dan arahan demi efektifnya rencana kerja terkait penguatan SPIP ini kedepan,” ujar bupati usai acara.
Inspektur daerah Tanjabtim Hadi Firdaus menjelaskan bahwa SPIP ini bertujuan memastikan kinerja pemerintah berjalan efektif namun juga efisien. Dikatakannya, dengan mempedomani rambu – rambu SPIP maka kinerja pemerintah lebih terkontrol.
“Mulai SDM, kelembagaan, hingga kerja – kerja dan program yang dilaksanakan setiap OPD akan lebih terjamin optimalisasinya. Saling menunjang lintas sektoral yang akhirnya lebih integral menyajikan kinerja efektif sebagai pelaksanaan visi dan misi daerah,” beber mantan Kabag Humas Tanjabtim itu.
Hadi menambahkan bahwa dengan SPIP setiap OPD nantinya diharapkan mampu menjalankan pengawasan secara mandiri. Dengan pengawasan tersistem itu, kesalahan perencanaan, pelaksanan maupun pengawasan semakin bisa diminimalisir.
Yang akhirnya keseriusan OPD memperbaiki kinerja bisa lebih akuntabel. Dia tak menampik bahwa akan ada penilaian kesesuaian indikator upaya itu bagi setiap OPD. Tujuannya; agar kinerja OPD lebih terukur.
Misanya mulai dari struktur organisasi. Apakah sudah terpenuhi SDM yang mumpuni untuk melaksanakan tugas sesuai misi organisasi. Begitu pula rencana – rencana kegiatan atau program. Akan dipastikan tidak tumpang tindih. Pun akan dilihat sejauh mana mampu hadir sebagai variabel saling mendukung dengan program kegiatan bidang lain atau bahkan OPD lain.
“Integrasi nya menjadi poin penting, ini yang akan kita selaraskan dengan SPIP ini,” tutup Hadi. (Spr/adv)
Discussion about this post