Aksara24.id – Ada pemandangan lain pada suasana Selasa pagi (08/11/2022) di kawasan Jalan Kapten Pattimura, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alambarajo Kota Jambi. Di antara hiruk pikuk laju kendaraan, bersamaan dengan matahari yang perlahan menghangatkan udara pagi yang dingin dan diantaranya pula terlihat beberapa orang berjubel mengitari sebuah meja bambu unik berpayung ilalang yang berada di tepi jalan.
Karena rasa penasaran, awak media segera menepi di kawasan Jalan Pattimura atau tepatnya di sebelah SDN 205 Kota Jambi. Di tengah meja bambu tersebut bertuliskan “Sate Pro Rakyat” dan terang saja orang-orang yang berkerumun tadi tengah antri menunggu pesanan sate.
Sekilas terlihat jelas bahwa ini sate ayam dengan bumbu kacang, memang tak lazim dijual di pagi hari. Hal ini pun mengingatkan pada pedagang sate ayam yang belakangan sempat viral di medsos yang berasal dari Kota Palembang. Harga pun sama, hanya Rp5.000 untuk satu porsinya.
Namun yang ini terlihat beda dan unik. Mulai dari desain meja dan payung yang terbuat dari bambu dan ilalang, ditunjang lagi dengan peralatan yang terbilang unik dan bernuansa tradisional. Seperti kita berada di sebuah pedesaan.
Bicara tentang porsi, Sate Pro Rakyat ini terbilang cukup mengenyangkan. Hal yang paling menggiurkan ialah penggunaan lontong yang masak dengan daun, berbeda dengan sate lima ribuan lain yang menggunakan lontong plastik, ditambah lagi dengan daging ayam hangat yang gurih dan berbaur dengan aroma kuah kacang dan acar yang menggugah selera. Hal ini juga mungkin yang membuat pelanggan rela antri. “Rakyat Mesti Kenyang” begitu kata Wulan, pemilik usaha jajanan jalanan Sate Pro Rakyat. “Urusan keuntungan biar Allah yang atur, yang penting berkah dan kita bisa saling menggembirakan,” tambah wulan.
Sate Pro Rakyat ini baru berjalan satu bulan. Buka setiap senin hingga sabtu dari pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB.
“Alhamdulilah jam 11 kita sudah tutup, sudah habis dan insyaallah meski harga lima ribuan tidak mengurangi kualitas dari bahan baku sate kita, baik dari daging ayam, lontong, hingga bumbu semua kita pilih yang baik,” begitu penjelasan Wulan.
Ditanya mengenai omset per hari, wulan menggambarkan bahwa dalam 4 sampai 5 jam ia bisa mengantongi omset nyaris Rp1.000.000 di bulan pertama ini.
“Alhamdulilah ini awal yang bagus. Semoga ke ddepan kami bisa mempertahankan rasa dan meningkatkan pelayanan lagi. Semoga sate ini tetap pro kepada rakyat,” tandasnya. (*/red)
Discussion about this post