Oleh: Sarah Enjelina Siahaan, Inggrit Vanesa, Adinda Novita.
Tidur merupakan kebutuhan bagi semua orang, dengan tidur membantu tubuh untuk beristirahat dan mengoptimalkan regenerasi sel. Setiap individu memiliki waktu tidur yang berbeda-beda untuk mencapai kualitas tidur yang baik.
Ukuran dari kualitas tidur dapat dilihat dari kemudahan seseorang dalam memulai tidur dan mempertahankan waktu tidurnya.
Jika kualitas tidur seseorang buruk maka kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpatisipasi dalam aktivitas akan menurun (Perry & Potter, 2006).
Mahasiswa baru merupakan salah satu kelompok yang rentan memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini disebabkan banyaknya masalah-masalah perkuliahan yang dihadapi yang sebelumnya tidak pernah dirasakan sewaktu SMA.
Mulai dari jadwal mata kuliah yang tidak teratur, kesulitan beradaptasi, masalah keuangan, dan tugas-tugas yang melimpah, membuat mahasiswa baru mengalami kesulitan tidur, bahkan ada yang tidur hanya satu jam per hari.
Kurangnya waktu tidur dapat mengakibatkan kualitas tidur yang buruk, dampak dari kualitas tidur yang buruk mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis, seperti penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, cemas, stress, tanda vital tidak stabil, kondisi neuromuscular yang buruk, proses penyembuhan luka lambat, dan penurunan daya imunitas tubuh (Indrawati B, 2012).
Dengan melihat masalah tersebut, peneliti memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kualitas tidur mahasiswa baru, dengan memberikan kuesioner kualitas tidur kepada mahasiswa baru Ilmu Kesehatan Masyakarat Universitas Jambi (Unja). Yang bertujuan akan mendapatkan gambaran kualitas tidur dari mahasiswa baru.
Pembahasan:
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kualitas tidur berupa google form kepada mahasiswa baru Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi yang berjumlah 227 orang, sedangkan pengambilan sample dilakukan dengan cara probability sampling, sehingga terdapat 56 orang yang kami jadikan sebagai sample dalam penelitian ini.
Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa baru Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi, dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden mengalami kualitas tidur yang buruk, dilihat dari respon terhadap pertanyaan “Apakah anda tidur 7-8 jam per hari?” terdapat 35,7% responden menjawab sering, 46,4% responden menjawab jarang, dan selebihnya menjawab selalu dan tidak pernah.
Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa baru tidak memiliki durasi tidur yang ideal, durasi tidur setiap individu itu berbeda-beda.
Seiring bertambahnya usia, maka kebutuhan waktu tidur seseorang semakin berkurang, seperti halnya bayi baru lahir (0-1 bulan) durasi tidur yang idealnya yaitu 14-18 jam per hari, sedangkan dewasa (18-40 tahun) membutuhkan 7-8 jam per hari agar dapat menghasilkan tidur
yang berkualitas.
Penyebab kekurangan durasi tidur bermacam-macam, dapat dilihat dari jawaban atas pertanyaan
“Apa penyebab anda kekurangan durasi tidur?”
Dari hasil kuesioner yang didapat, peneliti memiliki 3 alasan utama responden kekurangan durasi tidur. Faktor yang pertama yaitu sudah terbiasa begadang dengan persentase 47,1%, kemudian faktor selanjutnya yaitu overthinking dengan persentase 29,4% dan yang terakhir yaitu tugas yang menumpuk sebanyak 17,6%.
Kekurangan durasi tidur dapat mengakibatkan penurunan kualitas tidur. Salah satu dampak dari kualitas tidur yang menurun adalah rasa kelelahan saat bangun tidur, yang dibuktikan dengan respon terhadap pertanyaan “Apakah anda merasa lelah saat bangun tidur?”, sebanyak 51,8% responden yang menjawab sering kelelahan saat bangun tidur.
Kesimpulan :
Hampir sebagian besar mahasiswa baru mengalami kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya durasi tidur yang tidak ideal. Setiap individu memiliki durasi tidur yang berbeda untuk menghasilkan tidur yang berkualitas, sehingga lamanya durasi tidur harus disesuaikan dengan usia masing-masing.
Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan seseorang kekurangan durasi tidur, yaitu terbiasa begadang, overthinking, dan tugas yang menumpuk. Salah satu dampak dari kekurangan durasi tidur yang menyebabkan turunnya kualitas tidur, yaitu merasa lelah saat bangun dari tidur. (*)
Daftar Pustaka :
Indrawati B, N. (2012). Perbandingan Kualitas Tidur Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM pada Mahasiswa Reguler FUI.
Universitas Indonesia. Depok.
Perry, A. G., & Potter, P. A. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik, edisi 4, Volume. 2. Jakarta: EGC.
Penulis adalah Mahasiwi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
Discussion about this post