Aksara24.id – Kehadiran Romi Hariyanto, Bupati Tanjung Jabung Timur yang sudah berikrar maju pada pemilihan Gubernur Jambi 2024, disambut antusias warga di Tebingtinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Romi sengaja datang karena diundang menghadiri akad nikah anak seorang tokoh masyarakat setempat, yakni putri pertama Supriadi dan putra pertama dari Aprizal Efendi yang melangsungkan pernikahan.
Aprizal adalah tokoh minang sekaligus pebisnis di Tebingtinggi. Dia sengaja mengundang Romi sebagai ‘urang sumando’, istilah minang untuk pria atau wanita yang menikah dengan warga minang. Istri Romi, Wirdayanti adalah orang minang. Kampungnya di pesisir. Saat ini Wirdayanti juga ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Tanjab Timur.
Romi tiba di lokasi sekitar jam 15.30 WIB. Dia menempuh dua jam perjalanan dari Kota Jambi setelah bertemu H Muchtar Saleh di seberang Kota Jambi. Di acara pernikahan ini Romi diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Bupati Tanjab Timur itu tidak menyinggung soal politik sama sekali. Dia hanya menyampaikan terima kasih telah diundang. Romi juga mendoakan mempelai yang baru saja melaksanakan akad nikah.
“Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah serta dikaruniai keturunan yang soleh dan solehah,” ucap Romi.
Terlihat beberapa warga yang antusias untuk berfoto bersama Romi. Sesekali tampak para tokoh minang di sana yang meriung di sekitarnya mengajak berbincang. Terpancar juga wajah-wajah sumringah penuh keakraban dari mereka.
Romi yang sudah menyatakan maju pada Pemihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024 memang saat ini terlihat gencar bersosialisasi. Keluarga minang menjadi salah satu sasaran yang intens digarap. Juni 2022 lalu, IKM Tanjab Timur melaksanakan agenda besar. Kemasannya HUT IKM. Seluruh pengurus IKM se-Provinsi Jambi diundang dalam acara yang berlangsung dua hari itu dan diikuti sedikitnya 3.000 orang. Romi sepertinya menganggap bahwa komunitas ini penting diraih simpatinya.
Pemerhati politik Pamong Institute, Agus Suprayitno, sepakat bahwa dukungan komunitas-komunitas warga sangat penting dalam setiap event elektoral. Pasalnya, komunitas seperti itu biasanya memberi ruang lebih luas untuk komunikasi politik seperti sosialisasi. Termasuk komunitas minang yang selama ini dikenal cukup konsisten pada dukungan semacam itu. Menurut Agus, warga minang cenderung lebih tegas. Misalnya saja seperti di Sumbar (Sumatera Barat) yang diketahui sulit bagi sebuah partai tertentu untuk berkembang karena komunikasi yang tidak tepat.
“Ada pemahaman bahwa orang minang itu keras. Tidak mudah merangkul orang minang, kecuali lewat pertalian-pertalian seperti kekerabatan dan hubungan sosial yang kuat,” kata Agus.
Agus menilai apa yang dilakukan Romi untuk merangkul warga minang sudah cukup tepat. Apalagi dari data yang ia miliki, Agus melihat komunitas minang selalu berada di posisi permukaan.
“Biasanya mereka tinggal di pusat kota, kalaupun di desa mereka pasti di pusat keramaian. Jarang mereka menekuni usaha pertanian seperti di Sumbar. Para perantau ini lebih banyak pedagang. Kalaupun ada beberapa yang bukan pebisnis, biasanya mereka kaum intelek yang menggeluti dunia pendidikan, akademisi,” lanjut Agus.
Menurut Agus lagi, langkah Romi merangkul komunitas minang terlebih dia juga seorang ‘sumando’ akan cukup efektif sebagai mesin pendongkrak elektabilitas selain oleh partai atau tim sukses.
“Hanya saja perlu diingat, warga minang itu sangat sensitif pada hal-hal kultural, nilai-nilai keagamaan serta komitmen. Sepanjang hal-hal itu bisa dijaga baik, mereka adalah potensi besar yang bisa diandalkan,” tutup Agus. [Afd]
Discussion about this post