Aksara24.id – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi kembali membuka ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kritikan kepada Polri melalui program Kapolri yakni Jum’at Curhat. Kalo ini Polda Jambi menggelar Jum’at Curhat di salah satu warung yang berada di Pasar Angso Duo Kota Jambi, Jumat (20/1/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Christian Tory, didampingi Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto.
Pada kegiatan Jum’at Curhat kali ini juga hadir pengelola dan sejumlah pedagang Pasar Angso Duo untuk menyampaikan keresahan yang sedang dirasakan masyarakat terhadap situasi Kamtibmas di Provinsi Jambi.
Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Christian Tory mengatakan, silaturahmi ini menjalin hubungan kekeluargaan dan kebersamaan antara kepolisian dengan masyarakat khususnya pedagang Pasar Angso Duo.
Ia menyampaikan, pedagang ini merupakan tulang punggung dan urat nadi dalam kehidupan. Karena dengan adanya pedagang sayur mayur, ikan, daging dan komoditas lainnya sangat dibutuhkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Kalau tidak ada pedagang yang mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, tentu kita akan mengalami kesulitan. Maka dari itu kita akan meneruskan laporan dari para pedagang untuk segera dituntaskan,” ujar Christian didampingi Kabid Humas Polda Jambi.
Christian Tory menambahkan, nantinya Polda Jambi akan terus melakukan evaluasi terkait aturan angkutan batu bara yang masih menjadi momok di Provinsi Jambi dan akan memprioritaskan mobil yang membawa komoditi makanan agar bisa sampai tepat waktu.
“Kita dari pihak kepolisian tentunya saat ini memfasilitasi masyarakat khususnya para pedagang agar bisa mendapatkan solusi terkait permasalahan yang ada, Polri akan semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan kondisi yang aman dan nyaman di Provinsi Jambi, dan dengan bantuan serta kerja sama antara Polri dan masyarakat,” tandasnya.
Ardiyanto, salah satu pedagang ikan di Pasar Angso Duo pada kesempatan ini mengungkapkan keresahannya. Ia mengatakan, bahwa angkutan batu bara menjadi salah satu penyebab mereka terlambat sampai ke pasar belakangan ini.
Hal ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang ikan, akan tetapi juga pedagang sayur mayur dan pedagang lainnya.
“Biasanya kalau dari Simpang Sungai Duren ke Pasar Angso Duo hanya satu jam dan sekarang sampai tiga jam,” ujarnya.
Ardiyanto menjelaskan, jika terjadi kemacetan di jalan maka barang dagangan yang mereka bawa ke pasar sudah tidak segar lagi dan akan mengalami kerugian besar.
“Kalo sayur-sayuran itu bisa busuk dan ikan nila bisa mati, kalau terlambat sampai pasar kami akan rugi,” jelasnya.
Ia berharap pihak kepolisian agar membatasi jumlah angkutan batu bara yang masuk ke wilayah Kota Jambi agar tidak mengganggu.
Kemudian tidak hanya itu saja, ia juga mengeluhkan sepinya pembeli karena maraknya aksi geng motor. Di mana masyarakat yang akan berbelanja ke pasar pada malam hari menjadi takut.
“Kami minta untuk terus menggelar razia geng motor ini agar yang berbelanja malam lebih aman,” tuturnya. (Afd)
Discussion about this post