Aksara24.id – Anggota DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan dari Fraksi PDI Perjuangan memberikan tanggapan terkait dengan pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur Jambi dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
Samsul Riduan secara tegas menyebutkan bahwa apa yang disampaikan oleh Gubernur Jambi dalam menanggapi persoalan angkutan batubara adalah pernyataan normatif.
Pada rapat paripurna beberapa waktu lalu, satu diantara Anggota DPRD Provinsi Jambi mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan angkutan batubara.
Samsul Riduan menyebut bahwa apa yang menjadi penyampaian Anggota DPRD Provinsi Jambi terkait angkutan batubara adalah mewakili suara kejenuhan masyarakat.
“Sebenarnya apa yang disampaikan oleh dewan terkait persoalan angkutan batubara ini adalah suara kebatinan dari masyarakat Jambi khususnya dari wilayah barat khususnya Dapil saya Sarolangun- Merangin,” terang Anggota DPRD Provinsi Jambi itu, Kamis (30/03/2023).
Lebih lanjut disampaikan oleh Samsul Riduan bahwa yang diinginkan oleh seluruh masyarakat adalah sebuah keputusan permanen. Selama ini kata Samsul Riduan, keputusan yang dilakukan oleh Gubernur Jambi adalah keputusan sesaat yang kemudian dibuat keputusan lagi.
“Kita inginkan sebenarnya pak gubernur membuat keputusan yang permanen, jangan di putuskan besok, sudah itu kembali lagi buat putusan, hari ini di setop besok di buka lagi, begitu saja terus. Jawaban pak gubernur di paripurna itu normatif betul, kita pengen bukan jawaban seperti itu, kita pengen jawaban ketegasan,”pungkasnya.
Sebelumnya dalam persoalan angkutan batubara dan usulan memaksimalkan sungai, Al Haris menyebut bahwa sudah ada beberapa angkutan batubara yang melintas melalui jalur sungai dan ada beberapa dalam tahap uji coba.
“Sekarang untuk pelabuhan sudah jalan, ada yang sudah kita uji. Jalur Batang Hari sudah mulai dimuat dengan tongkang. Jalur sungai masih terkendala dengan adanya pendangkalan pada sungai. Semua peluang yang bisa, semuanya saya lakukan untuk Jambi ini. Hanya ada yang bisa ada yang tak bisa tapi Insyaallah saya siap,” kata Al Haris.
Sementara beberapa ini, warga Sridadi juga melakukan pemblokiran jalan nasional di Batang Hari, karena merasa kesal dengan kemacetan oleh angkutan hingga jalan kembali rusak. (Afd)
Discussion about this post