Aksara24.id – Selama hampir satu pekan terakhir, panitia Revitalisasi Lisan Mujuk Sialang telah bekerja tanpa henti untuk mempersiapkan pementasan yang dinantikan ini. Dari penata musik, gerakan tari, anak-anak pencerita, hingga menciptakan duplikat Sialang sebagai bagian dari panggung pertunjukan.
Pantauan kami di lapangan pada Sabtu (5/8/2023) menunjukkan bahwa para maestro yang terlibat dalam acara tersebut juga turut serta dalam pemasangan dahan kayu yang akan menjadi replika Sialang. Dahan kayu yang dipilih adalah sebuah pohon besar tempat lebah membuat sarang untuk menghasilkan madu.
Pementasan Revitalisasi Lisan Mujuk Sialang bukan hanya sekadar acara biasa, melainkan merupakan bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Rambutan Masam. Acara ini menceritakan proses mengambil madu dari pohon Sialang yang memiliki ukuran yang besar.
Program Revitalisasi Lisan Mujuk Sialang ini diinisiasi oleh Kantor Bahasa Provinsi Jambi dengan tujuan utama melestarikan tradisi-tradisi yang ada dalam masyarakat. Ini adalah langkah penting untuk memastikan warisan budaya dan kearifan lokal tetap hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang.
Pementasan Revitalisasi Lisan Mujuk Sialang bukanlah acara yang tertutup. Masyarakat umum diundang untuk hadir dan menyaksikan pementasan yang dijadwalkan pada Sabtu (5/8/2023) pukul 20.00 WIB di lapangan MTSN 6 Batanghari, Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Ini adalah kesempatan bagi semua orang untuk merasakan dan menikmati kekayaan budaya dan tradisi lokal yang dipersembahkan melalui seni pementasan yang unik. (Afd)
Discussion about this post