Aksara24.id – Setiap tahun jelang perayaan Natal, Bupati Tanjung Jabung Timur, H Romi Harianto selalu memberikan tanda kasih kepada umat Nasrani yang ada di daerah itu. Pemberian tanda kasih itu diwakilkan kepada para pemimpin kristiani, para pendeta.
Tanda kasih itu bukanlah berupa barang mewah. Biasanya hanya bingkisan sederhana atau kue tar. Tiga tahun terakhir Romi mengirimkan kue tar kepada umat Nasrani melalui para pendeta.
Tahun ini tanda kasih itu kembali dia kirim ke 45 pendeta. Pesannya kuat; Tanda Kasih Kepada Sahabat Kami yang Merayakan Natal dan Tahun Baru.
Apa yang ingin Romi sampaikan?
Ditemui di kediamannya, Minggu (24/12/2023) jelang misa Natal, Romi menegaskan bahwa, ketenteraman dan harmoni yang selama ini melekat pada masyarakat Tanjabtim tidak terlepas dari peran aktif para pemuka agama termasuk para pendeta.
“Sebagai pemangku kebijakan kami merasa perlu menunjukkan bahwa seluruh masyarakat berterima kasih kepada para pemuka agama yang sudah menjaga harmoni itu, karena kerukunan adalah modal besar kami membangun daerah ini,” jelas Romi.
Ia juga menegaskan bahwa, pemerintah Kabupaten Tanjabtim berlaku adil kepada seluruh umat beragama.
“Kami juga berterima kasih kepada rekan – rekan TNI – Polri yang mendukung penuh soal kerukunan ini,” ucap Romi.
Romi diketahui cukup memperhatikan soal kerukunan beragama di Tanjabtim. Beberapa kali ia memberi pesan cukup eksplisit. Dia seolah ingin menunjukkan bahwa pemerintahan yang dia pimpin ramah kepada semua. Tidak boleh ada diskriminasi.
Pada 30 Januari 2018 silam, sejumlah pemuda gereja hadir dalam kajian akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Agung Nur Addarojad. Mereka aktif memberi pengamanan bersama Barisan Serbaguna NU Banser).
Ketika itu isu soal gesekan antara pendukung UAS dan Banser di sejumlah tempat cukup panas. Mereka seperti dihadap – hadapkan. Rupanya, kondisi itu yang mendorong Romi mengundang UAS sekaligus menunjukkan bahwa Banser dan pemuda gereja di Tanjabtim justru bergandengan tangan dengan pendukung UAS. Romi hendak mengesankan bahwa Tabjabtim selalu rukun dan damai.
Tak hanya itu, Romi juga memastikan bantuan untuk rumah ibadah tidak hanya bagi masjid dan mushola namun juga teralokasi untuk gereja.
Taufik Hidayat, kepala bagian Kesra Sektetariat Daerah menyebut bahwa saban tahun bantuan untuk gereja teralokasi dua hingga empat gereja.
“Memang tidak besar karena terbatasnya kemampuan anggaran, namun pak Bupati ingin memastikan pemeintah Tanjabtim ini mengayomi semua,” jelas Taufik.
Sementara itu, cerita perhatian Romi pada umat kristiani juga datang dari sejumlah Camat. Camat Rasau M Yani dan Camat Geragai Izuwar membenarkan bahwa mereka diperintah langsung bupati untuk tidak meninggalkan tempat hingga perayaan Natal dan tahun baru usai. Alasannya, di kedua Kecamatan itu cukup banyak masyarakat yang beragama Nasrani.
“Kami diperintahkan berkoordinasi dengan TNI – Polri memastikan Natal dan tahun baru lancar dan aman, bahkan kami diminta melibatkan ormas Islam yang ada untuk turut berperan,” kata Yani, (*/Red)
Discussion about this post