Aksara24 – Inflasi di Provinsi Jambi pada Juni 2024 menunjukkan tren positif dengan tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran sebesar 3,34% (yoy), menurut laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Secara bulanan, inflasi di Jambi mengalami deflasi sebesar -0,13% (mtm), lebih rendah dibandingkan deflasi nasional yang tercatat -0,08% (mtm). Secara tahunan, inflasi di Jambi mencapai 1,74% (ytd) dan 3,34% (yoy), lebih tinggi dari laju inflasi nasional yang sebesar 1,07% (ytd) dan 2,51% (yoy).
Deflasi di Provinsi Jambi pada Juni 2024 terutama disumbang oleh penurunan harga Daging Ayam Ras (andil -0,17%), Bawang Merah (andil -0,16%), Beras (andil -0,06%), Ikan Serai (andil -0,04%), dan Kangkung (andil -0,02%). Penurunan harga Daging Ayam Ras disebabkan oleh normalisasi permintaan setelah serangkaian hari libur panjang dan Hari Besar Keagamaan, serta menurunnya harga jagung pakan di tengah periode puncak panen jagung di Jambi pada Juni-Juli.
Penurunan harga Beras dan Bawang Merah didorong oleh stabilisasi pasokan dengan dimulainya periode panen raya padi dan bawang merah di Jambi. Stabilitas pasokan juga terbantu oleh meredanya banjir dan tanah longsor yang sempat menghambat distribusi komoditas.
Namun, deflasi lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga Cabai Merah, Ketimun, Kentang, Pempek, dan Kopi Bubuk. Peningkatan harga komoditas ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat dan keterbatasan stok di tengah momentum Idul Adha 1445H. Peningkatan harga Pempek terkait dengan meningkatnya permintaan sebagai oleh-oleh dan bahan pangan selama periode tersebut.
Adapun Inflasi di Kota Jambi, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Kerinci sebagai berikut:
Inflasi Kota Jambi:
– Bulanan: -0,04% (mtm)
– Tahun Berjalan: 1,42% (ytd)
– Tahunan: 2,89% (yoy)
Daging Ayam Ras menjadi penyumbang deflasi terbesar di Kota Jambi dengan andil -0,17%, diikuti oleh Bawang Merah (-0,15%), Kangkung (-0,03%), Angkatan Udara (-0,02%), dan Udang Basah (-0,02%). Deflasi tertahan oleh kenaikan harga Cabai Merah (andil 0,16%), Pempek (0,04%), Kopi Bubuk (0,04%), Ketimun (0,03%), dan Cabai Rawit (0,03%).
Inflasi Kabupaten Bungo:
– Bulanan: -0,14% (mtm)
– Tahun Berjalan: 2,12% (ytd)
– Tahunan: 3,25% (yoy)
Di Kabupaten Bungo, Daging Ayam Ras menyumbang deflasi terbesar dengan andil -0,14%, diikuti oleh Bawang Merah (-0,07%), Tomat (-0,07%), Beras (-0,05%), dan Bayam (-0,04%). Deflasi tertahan oleh kenaikan harga Kentang (andil 0,04%), Petai (0,04%), Udang Basah (0,04%), Cabai Merah (0,03%), dan Wortel (0,03%).
Inflasi Kabupaten Kerinci:
– Bulanan: -0,45% (mtm)
– Tahun Berjalan: 2,69% (ytd)
– Tahunan: 4,89% (yoy)
Di Kabupaten Kerinci, Bawang Merah merupakan penyumbang deflasi terbesar dengan andil -0,25%, diikuti oleh Daging Ayam Ras (-0,19%), Beras (-0,19%), Ikan Serai (-0,18%), dan Bawang Putih (-0,03%). Deflasi tertahan oleh kenaikan harga Cabai Merah (andil 0,13%), Terong (0,09%), Kentang (0,06%), Ketimun (0,06%), dan Minyak Goreng (0,03%).
Proyeksi Inflasi ke Depan
Ke depan, inflasi di Provinsi Jambi diperkirakan akan sedikit meningkat sehubungan dengan belum pulihnya pasokan sejumlah komoditas pangan strategis seperti Cabai Merah dan Kentang, serta pengaruh peningkatan aktivitas masyarakat selama periode pendaftaran sekolah. Peningkatan harga pada komoditas inti seperti Emas Perhiasan serta penyesuaian sejumlah tarif daerah pada Semester II – 2024 juga diperkirakan turut mempengaruhi inflasi.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah melalui TPID dan Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi. (GS)
Discussion about this post