Aksara24 – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan kegiatan edukasi keuangan untuk anak-anak dan pelajar di Plaza Aspirasi KP3B, Serang, Provinsi Banten. Jumat (26/7/24).
Dengan tema Edukasi Keuangan untuk Anak Indonesia, Menuju Indonesia Emas 2045, acara ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan sejak dini.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea, dan sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Banten, Bank Banten, Bank BJB, serta Bursa Efek Indonesia.
Friderica Widyasari Dewi menegaskan komitmen OJK untuk terus mendorong program edukasi dan inklusi keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak. Lebih lanjut, Friderica mengungkapkan bahwa OJK akan meluncurkan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCAR) untuk meningkatkan inklusi keuangan sebesar 3 persen setiap tahunnya.
“Kami terus mendorong program-program literasi dan inklusi industri jasa keuangan yang menjangkau pelajar dan anak-anak Indonesia. Saat ini, 85,58 persen dari total 57 juta pelajar Indonesia telah memiliki rekening dengan total nominal Rp32,84 triliun,” ujarnya.
Marinus Gea mengapresiasi inisiatif OJK dalam melaksanakan edukasi keuangan bagi anak-anak.
“Kami sangat mendukung kegiatan edukasi keuangan bagi pelajar. Kebiasaan menabung sejak dini akan mendukung kemajuan anak-anak dalam mengelola keuangan mereka,” jelasnya.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati menekankan pentingnya pendidikan keuangan bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Anak-anak perlu belajar edukasi keuangan agar lebih waspada dan tidak mudah tertipu penjahat cyber yang marak saat ini,” tegasnya.
Agus Setiawan, yang mewakili Pj. Gubernur Banten, berharap kegiatan ini dapat membiasakan pelajar menabung sejak dini dan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan.
“Pemprov Banten berharap para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan keuangan yang didapat agar bisa merasakan kebebasan finansial di masa depan,” katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi mendongeng buku seri literasi keuangan OJK berjudul Olin Gemar Menabung oleh Friderica Widyasari Dewi. Selain itu, terdapat penyerahan simbolis 1.000 rekening Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) oleh Bank BJB dan Bank Banten dengan nominal masing-masing Rp50.000.
Acara edukasi ini diikuti oleh 1.500 peserta, terdiri dari 500 peserta yang hadir secara langsung dan 1.000 peserta yang mengikuti secara online dari berbagai daerah. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan OJK, waspada kejahatan keuangan digital, perencanaan keuangan pelajar, dan pengenalan produk serta layanan jasa keuangan.
Untuk mengenalkan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan, OJK juga menghadirkan Simolek Edutainment, mobil layanan PT Bank Pembangunan Daerah Banten, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, untuk memfasilitasi peserta agar lebih mengenal produk keuangan yang telah disampaikan. (GS)
Discussion about this post