Aksara24 – Masyarakat Desa Ulak Pandan kini berada dalam kondisi resah dan khawatir setelah dilaporkan adanya dugaan pencemaran limbah dari PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS). Pencemaran ini diduga berasal dari limbah Crude Palm Oil (CPO) yang bocor ke aliran hulu Sungai Prumbaiyan, Desa Ulak Pandan.
Menurut keterangan dari warga setempat, habitat ikan, udang, dan kepiting di aliran Sungai Rumbaian telah banyak yang mati.
Warga melaporkan bahwa kondisi air sungai yang sebelumnya jernih kini telah berubah menjadi kekuningan, berbau, dan berminyak. Air yang dulunya digunakan untuk mandi dan mencari ikan kini sudah tidak layak digunakan.
Kepala Desa Ulak Pandan, A. Razit, menyampaikan rasa kesal dan kekhawatiran masyarakat atas perubahan signifikan pada kualitas air. Ia mendesak pemerintah dan dinas terkait untuk segera menanggapi dan menyelesaikan masalah ini guna menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian alam.
Warga khawatir pencemaran ini akan berdampak pada air yang mereka konsumsi sehari-hari jika dugaan pencemaran terbukti benar.
Merespons laporan tersebut, tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kaur telah turun ke lokasi untuk memeriksa dan mengambil sampel air dari kedua aliran sungai. Hasil uji laboratorium masih menunggu proses evaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, pihak PT KGS hingga saat ini belum memberikan komentar atau tanggapan resmi mengenai tuduhan pencemaran ini.
Sekretaris DLH Kaur, Bambang Trio Irawan, mengonfirmasi bahwa tim pengawasan akan terus memantau situasi dan hasil sampel air masih dalam tahap pemeriksaan laboratorium.
Dinas Lingkungan Hidup berkomitmen untuk turun kembali ke lokasi dalam beberapa hari ke depan untuk melanjutkan pengawasan dan memastikan kondisi lingkungan tetap terjaga.
Kepastian tentang pencemaran ini masih menunggu hasil final dari laboratorium, sementara masyarakat terus menantikan tindak lanjut dari pihak terkait. (Jahri)






































Discussion about this post