Aksara24.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama sejumlah komunitas pemuda setempat akan menggelar nobar (nonton bareng) diskusi literasi digital Makin Cakap Digital di Alun-Alun Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Rabu (21/8) petang, pukul 18.30 WIB.
Mengusung tema ”Mengatasi Kecanduan Judi Online”, diskusi luring (offline) untuk memberikan pengetahuan kepada pemuda dan organisasi kepemudaan di wilayah Jambi itu bertujuan mengatasi kecanduan judi online, agar mereka mendapatkan kembali kendali atas hidup dan masa depan mereka.
Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jafar Ahmad, Relawan Redaxi Wildan, Influencer Ismet Raja Tengah Malam, dan Azka Said selaku moderator.
”Diskusi ini dapat diikuti secara gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankomunitastanjabar2108. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” terang Kemkominfo dalam rilis kepada awak media, Selasa (20/8).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, praktik bertaruh permainan dan olahraga dengan menggunakan media internet (judi online) akhir-akhir ini kian marak di masyarakat. Bentuk perjudian ini berlangsung di platform digital, seperti situs web atau aplikasi seluler, tempat pengguna dapat berpartisipasi dalam berbagai jenis aktivitas perjudian dari jarak jauh.
”Judi online dapat diakses melalui komputer, ponsel pintar, dan tablet, yang memungkinkan pengguna untuk berjudi dari mana saja. Legalitas dan peraturan perjudian daring bervariasi tergantung pada negara atau wilayah. Beberapa tempat mengizinkannya berdasarkan peraturan tertentu, sementara yang lain melarang sepenuhnya,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Judi online, menurut Kemkominfo, dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada individu, terutama jika menyebabkan kecanduan. Beberapa dampak negatif yang muncul kemudian adalah masalah finansial, Kesehatan mental, dan pastinya masalah hukum yang berlaku di Indonesia.
”Dalam kasus ekstrem, individu dapat terlibat dalam aktivitas ilegal seperti pencurian atau penipuan untuk mendanai kebiasaan berjudi mereka. Pecandu dapat menghabiskan tabungan mereka, menjual aset, atau meminjam uang untuk terus berjudi, yang dapat menyebabkan kehancuran finansial,” imbuh Kemkominfo.
Diskusi untuk segmen komunitas ini, rencana dihadiri oleh sejumlah komunitas masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Di antaranya, Sanggar Pinang Merah (SPM) Tanjabbar, Ikatan Pemuda Pemudi Tungkal (IPPT), Forum Teater Tanjabbar, Komunitas Vespa Tanjabbar, Komunitas Sosial Lentera Muda, serta masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan sekitarnya.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)
Discussion about this post