Aksara24.id – Pemerintah Kota Blitar gelar rapat kinerja Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) dalam mengelola dan menyebarkan informasi pada publik di ruang Integrated System Center, Diskominfotik Kota Blitar, Kamis (12/9/2024).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono dan Ketua Bakohumas Kota Blitar, Suharyono.
Sekretaris Daerah Kota Blitar menyampaikan ,bahwa pentingnya peran Bakohumas dalam mengelola informasi dan isu di lingkungan Pemerintah Kota Blitar. Rakor kali ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja, sekaligus meningkatkan kemampuan Bakohumas dalam menjalankan tugasnya.
“Informasi yang bagus saja kalau gak dikelola dengan baik, bisa menjadi buruk. Apalagi informasi – informasi yang sifatnya krisis,”kata Priyo Suhartono.
Menurutnya, Bakohumas Kota Blitar perlu menyampaikan informasi yang tidak hanya informatif, akan tetapi juga menenangkan bagi masyarakat.
“Bakohumas harus sigap saat menemui kondisi krisis. Yaitu dengan menghadirkan informasi yang menenangkan dan mengambil langkah konkrit dalam mengatasi sebuah persoalan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Blitar selaku Wakil Ketua Bakohumas Kota Blitar, Mujianto mengatakan bahwa Rakor Bakohumas rutin digelar setiap tahun dengan tema yang berbeda – beda.
Tahun ini, pihak penyelenggara memilih tema tentang manajemen komunikasi krisis.
Tema “Memperkuat Manajemen Komunikasi Krisis yang Efektif dan Transparan” dipilih karena dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak jarang jajaran OPD dan instansi menemui kondisi yang krisis.
“Saat terjadi bencana atau persoalan publik yang membutuhkan langkah konkrit supaya kondisi itu tidak melebar hingga berdampak terhadap reputasi pemerintah daerah.Tahun depan, coba kita tingkatkan frekuensinya. Bisa jadi tiga bulan sekali,” ucap Mujianto.
Ia menjelaskan,Dalam rakor anggota Bakohumas tahun 2024, pihak penyelenggara mengundang narasumber Asmono Wikan, seorang praktisi kehumasan dan CEO Humas Indonesia yang menyampaikan sejumlah materi. Mulai dari mitigasi krisis, strategi komunikasi krisis hingga tantangan komunikasi krisis, pungkasnya.(Iwan/Kmf /Adv)
Discussion about this post