Aksara24.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyelenggarakan Forum Ekonomi dan Bisnis (FEB) Triwulan III 2024 dengan tema “Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan Berbasis Industri Padat Karya yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing”.
Forum ini dihadiri berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah daerah, serta pelaku usaha, dengan tujuan memperkuat hilirisasi pangan dan meningkatkan daya saing komoditas lokal.
Dalam forum tersebut, Kepala Kantor BI Jambi, Warsono, memaparkan perkembangan ekonomi Provinsi Jambi. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II 2024 mencapai 4,15% YoY, didukung oleh pemulihan sektor pertanian pasca bencana banjir serta pembukaan kembali jalur angkutan batu bara. Selain itu, tingkat inflasi tahun ini tercatat sebesar 1,95% YoY, dengan capaian deflasi sebesar -0,17% pada bulan September 2024.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sunaryo, menyoroti potensi dan tantangan hilirisasi pangan, seperti kopi, teh, kelapa, dan kakao. Tantangan utamanya, menurut Sunaryo, adalah keterbatasan modal dan rendahnya jiwa kewirausahaan di kalangan petani.
Addion Nizori, akademisi dari Universitas Jambi, menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan hilirisasi pangan. Ia mengusulkan penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan, perbaikan koordinasi antar lembaga, dan kemudahan akses modal sebagai langkah krusial.
Forum ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pengembangan industri hilir yang lebih kompetitif di Jambi serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di provinsi tersebut. (Gs/*)
Discussion about this post