Bengkulu, Aksara24.id – Ketegangan memuncak di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Kamis (10/4/2025), saat DPRD Provinsi Bengkulu menyampaikan kritik keras terhadap PT Pelindo yang dinilai gagal mengelola pelabuhan secara maksimal.
Sorotan tajam datang dari Anggota Komisi IV DPRD, Tengku Zulkarnain, yang mendesak agar Pelindo angkat kaki dari Bengkulu.
“Kalau Pelindo tidak mampu menunjukkan hasil nyata, lebih baik mereka mundur. Serahkan saja pengelolaan pelabuhan ini kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu,” tegas Tengku Zulkarnain dengan nada kecewa di hadapan media, perwakilan Pelindo, dan pelaku usaha yang hadir dalam pemantauan pengerukan alur pelabuhan.
Menurutnya, Pelindo hanya memberikan harapan kosong.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak Pelindo sempat menjanjikan dana Rp1 triliun untuk pengembangan pelabuhan di hadapan Gubernur Bengkulu.
Namun, janji itu dinilai hanya sebatas wacana.
“Faktanya, hari ini pengerukan sudah berjalan beberapa hari, tapi kapal kecil saja masih sulit melintas. Ini bukti Pelindo tidak serius. Rakyat Bengkulu butuh hasil, bukan janji,” ucapnya tegas.
Pernyataan tersebut memicu perhatian publik terhadap kinerja PT Pelindo, yang selama ini dipercaya mengelola salah satu aset penting di wilayah barat Sumatera.
DPRD menilai, jika Pelindo terus bekerja tanpa hasil yang signifikan, maka penyerahan pengelolaan kepada pemerintah daerah adalah langkah yang masuk akal.
“Pelabuhan Pulau Baai adalah urat nadi ekonomi Bengkulu. Tidak boleh dikelola secara asal-asalan. Jika tidak bisa profesional, lebih baik mundur,” tambah Tengku.
Desakan ini membuka peluang evaluasi menyeluruh terhadap kerja sama antara Pemprov Bengkulu dan PT Pelindo.
Masyarakat kini menunggu respons dari pemerintah pusat dan manajemen Pelindo untuk menentukan arah selanjutnya demi kemajuan pelabuhan dan kesejahteraan daerah. (Yl)
Discussion about this post