Bengkulu, Aksara24.id — Tak banyak yang tahu, di balik gemerlap sejarah kemerdekaan Indonesia, ada satu daerah yang memegang peranan penting.
Provinsi Bengkulu yang berada di pesisir barat Pulau Sumatra ini ternyata merupakan tempat lahirnya Sang Saka Merah Putih—bendera kebanggaan yang pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945.
“Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati yang merupakan putri asli Bengkulu. Ini membuktikan bahwa Bengkulu adalah bagian penting dari tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia,” ujar Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam sebuah pernyataan resmi.
Fatmawati, istri Presiden Soekarno, menjahit bendera tersebut dengan tangannya sendiri.
Bendera itu kemudian menjadi simbol kebangkitan dan kemerdekaan bangsa, saat pertama kali dikibarkan di Jakarta bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan.
Gubernur Helmi Hasan juga memperkenalkan julukan baru bagi provinsi yang dipimpinnya: “Bengkulu Kota Merah Putih”.
Sebelumnya, Bengkulu dikenal dengan sebutan “Kota Raflesia” karena keberadaan bunga langka Rafflesia arnoldii di wilayah ini.
Namun kini, kata Helmi, saatnya Bengkulu dikenal lebih luas lewat sejarah nasionalnya.
“Kita ingin agar generasi muda tahu bahwa dari Bengkululah bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan dijahit. Ini adalah kebanggaan yang harus dirawat,” jelasnya.
Julukan “Kota Merah Putih” bukan hanya bentuk kebanggaan, tapi juga ajakan untuk menanamkan semangat patriotisme dan menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Melalui pengakuan ini, Bengkulu tak hanya ingin dikenal sebagai daerah yang indah secara alam, tapi juga kuat secara sejarah dan nilai perjuangan.
“Penghargaan terhadap sejarah bukan hanya soal mengenang masa lalu, tapi juga menjaga semangat kebangsaan di masa depan,” tutup Helmi Hasan.
Bengkulu kini mengukuhkan dirinya bukan sekadar bagian dari peta Indonesia, tapi juga bagian dari jantung perjuangan kemerdekaan. Sebuah kota kecil yang menyimpan jejak besar sejarah bangsa. (HS)
Discussion about this post