Bengkulu, aksara24.id – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan bahwa kemajuan Indonesia bertumpu pada kekuatan desa. Pernyataan ini disampaikan Helmi saat memperingati Hari Bakti Pendamping Desa pada 7 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Helmi memberikan apresiasi tinggi kepada para pendamping desa sebagai ujung tombak pembangunan di akar rumput. “Kepada seluruh pendamping desa, khususnya di Provinsi Bengkulu, teruslah semangat. Jangan pernah mengenal kata lelah, apalagi mundur ke belakang,” ujar Helmi tegas, Selasa (7/10).
Helmi menegaskan, peran pendamping desa bukan sekadar administratif, melainkan bagian dari misi besar nasional untuk mempercepat pemerataan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan dari pinggiran. “Kerja keras para pendamping desa adalah bagian dari cita-cita besar bangsa, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia negara maju dengan pertumbuhan ekonomi delapan persen.”
Menurut Helmi, target pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan tercapai tanpa kontribusi desa. Oleh karena itu, desa harus menjadi episentrum baru dalam pembangunan ekonomi rakyat. “Desa yang kuat adalah fondasi bagi Indonesia yang maju, dan garda terdepannya adalah para pendamping desa.”
Pendamping desa, dalam pandangannya, berperan sebagai katalisator antara pemerintah dan masyarakat. Mereka tidak hanya mendampingi perencanaan dan pelaksanaan program, tetapi juga menjadi jembatan pengetahuan dan inovasi untuk mendorong kemandirian masyarakat. “Pendamping desa harus mampu menerjemahkan kebijakan menjadi aksi nyata di lapangan.”
Helmi menilai, pembangunan desa tidak bisa dilepaskan dari kekuatan sektor produktif masyarakat. Di Bengkulu, banyak desa menonjolkan inovasi lokal di bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata berbasis komunitas. “Fungsi pendamping desa harus tampak di setiap sektor, membantu masyarakat mengembangkan potensi agar menjadi usaha ekonomi berkelanjutan dan bernilai tambah.”
Ia mencontohkan, pendamping desa dapat membantu petani mengakses pasar, memfasilitasi pelatihan kewirausahaan, hingga memperkuat koperasi desa. “Pendampingan yang intensif dan berkelanjutan harus terus dilakukan, jangan berhenti di tahap perencanaan, tapi dampingi sampai masyarakat benar-benar mandiri.”
Helmi mengakui, banyak desa di Bengkulu menunjukkan perkembangan positif berkat dedikasi para pendamping desa. “Banyak desa kita kini tumbuh pesat. Itu tidak lepas dari kontribusi para pendamping desa. Di pundak mereka, harapan besar untuk menggerakkan ekonomi rakyat dititipkan.”
Membangun dari desa, kata Helmi, bukan sekadar jargon politik, melainkan strategi pembangunan realistis dan berorientasi jangka panjang. “Membangun dari desa berarti membangun dari akar. Kalau akar kuat, pohon besar yang bernama Indonesia ini akan tumbuh kokoh,” ucapnya.
Gubernur Helmi Hasan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dengan pendamping desa. “Pendamping desa adalah mitra strategis pemerintah. Mereka harus diberi ruang untuk berkreasi, didukung pelatihan, dan diapresiasi dengan layak. Karena di tangan mereka, wajah pembangunan desa ditentukan,” kata Helmi.
Ia menegaskan, keberhasilan pembangunan diukur dari kemampuan negara menghadirkan kesejahteraan yang merata hingga ke pelosok. “Desa yang hidup, rakyat yang sejahtera, di situlah sesungguhnya makna kemerdekaan kita,” pungkasnya.





































Discussion about this post