Kota Blitar, Aksara24.id – Maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja mendorong Pemerintah Kota Blitar untuk melakukan langkah preventif.Dinas Pendidikan Kota Blitar menggelar sosialisasi bahaya miras dan narkoba yang diikuti pelajar SMA/STM, MAN, hingga santri pondok pesantren SE- Kota Blitar di Aula Dinas Pendidikan,Jln.Ahmad Yani No.100, Kelurahan Sananwetan Kota Blitar pada Selasa (2/12/2025).Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba, hadir langsung membuka kegiatan tersebut.
Elim menekankan bahwa penyalahgunaan narkoba kini telah memasuki fase mengkhawatirkan karena menyasar kalangan usia muda tanpa memandang latar belakang sosial. Ia menyebut narkotika sebagai extra ordinary crime yang mengancam kedaulatan negara serta merusak kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dalam pemaparannya, Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa penyebab utama remaja terjerat narkoba beragam, mulai dari rasa penasaran, tekanan sosial, hingga pelarian dari masalah pribadi. Ia mencontohkan kasus-kasus nyata, termasuk penyalahgunaan vape yang dicampur cairan narkoba yang banyak ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
Elim juga mengingatkan bahwa pengaruh lingkungan sangat berperan besar. Ajakan dari teman sebaya sering kali membuat remaja merasa takut menolak. Untuk itu, ia menekankan pentingnya keberanian untuk mengatakan tidak. “Jika ajakan teman membuatmu tidak nyaman, tolak. Masa depanmu jauh lebih penting daripada penerimaan sementara,” tegasnya.
Berdasarkan data nasional, sekitar 28,24 persen pengguna narkoba berada pada kelompok usia 15–24 tahun. Selain itu, penyalahgunaan di kalangan pelajar meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini menunjukkan bahwa narkoba telah menembus berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang usia dan profesi.
Pemkot Blitar juga mengidentifikasi beberapa lokasi rawan penyalahgunaan narkoba bagi remaja, seperti warnet dan tempat bermain game online. Kasus yang terungkap di Medan (2025) serta Jawa Timur (2019) menunjukkan bahwa pengedar bahkan memanfaatkan fitur obrolan dalam aplikasi permainan PlayStation untuk bertransaksi.
Melalui sosialisasi ini, pemerintah berharap pelajar Kota Blitar dapat mengembangkan kemampuan menghadapi tekanan sosial serta membangun lingkungan pergaulan yang sehat. Elim Tyu Samba menegaskan bahwa keterlibatan keluarga, sekolah, dan komunitas positif sangat dibutuhkan agar remaja terhindar dari ancaman narkoba yang semakin kompleks.(Iwan/kmf/adv)






































Discussion about this post