Aksara24.id – Sejak 1 januari hingga 27 Agustus 2024, Provinsi Jambi mencatat adanya 1.026 titik panas yang muncul, yang mengakibatkan terbakarnya sekitar 316 hektar lahan, menurut data dari Satgas Karhutla Provinsi Jambi.
Jumlah hotspot yang terus bertambah dan luas lahan yang terbakar yang semakin meluas telah menjadi sumber keprihatinan.
Pinto, Waka DPRD Provinsi Jambi meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam Satgas Karhutla, terutama BPBD dan Pemerintah, untuk mengantisipasi perkembangan ini guna mencegah terjadinya kebakaran lahan yang lebih serius di masa mendatang.
“Dengan adanya lebih dari 1000 titik panas ini, kita tentu khawatir dengan kondisi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Ini dapat memicu kebakaran hutan yang lebih parah. Oleh karena itu, kita meminta Satgas Karhutla untuk selalu siaga dan bersiap menghadapi potensi kebakaran yang luar biasa,” ungkap Pinto.
Pinto juga menyoroti bahwa salah satu solusi untuk mengatasi potensi kebakaran ini adalah melalui penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang dapat digunakan untuk melakukan hujan buatan di daerah-daerah rawan kebakaran atau hotspot. (Nur/Adv)
Discussion about this post