Aksara24.id – Rasa bahagia menyelimuti para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2024 lingkup Pemerintah Provinsi Jambi yang akhirnya menerima surat keputusan (SK) pengangkatan dari Gubernur.
Deretan kisah datang dari mereka. Salah satunya Abdus Samad. Hari itu Senin (26/2/24) ia menerima kabar pelantikan.
Abdus Samad pun menelepon istrinya Divi Susila untuk mengabarkan berita gembira itu bahwa dua hari kemudian ia akan dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hari itu Senin (26/2) ia menerima undangan pelantikan. Istrinya kebetulan masih di kantor BPD Desa Mendaharatengah Kecamatan Mendahara.
Sang istri yang kesehariannya sebagai anggota BPD Desa Mendahara pun segera pulang untuk menemui suami tercinta. Keduanya bergegas mengemasi sejumlah pakaian untuk persiapan pelantikan yang akan digunakan pada, Rabu (28/2/24).
Untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan saat pelantikan, pasangan suami istri ini segera berangkat dari Mendahara menuju Muara Sabak untuk menginap dirumah kerabatnya. Mereka juga membawa sang buah hati tercinta.
Hari ini penantian panjang itu terjawab. Rabu, (28/2/24) 236 peserta lainnya termasuk Abdus Samad diambil sumpahnya. Mereka dilantik langsung oleh Bupati Romi Hariyanto.
Setelah menerima SK, Abdus Samad resmi menjadi guru PPPK di SMPN 8, SMP Satu Atap Desa Bakti Idaman. Untuk sampai ke sekolah ini Samad harus menempuh perjalan satu jam dengan sepeda motornya.
“Sekolah ini berlokasi di sebelah desa saya, jadi jika cuaca cerah saya ke sekolah menggunan sepeda motor namun jika cuaca sedang hujan mungkin saya melewati jalur sungai dengan mengguanakan speedboat atau pompong,” kata Samad.
Samad memilih mendaftar sebagai PPPK guru karena dirinya disiplin ilmu dalam mengajar. Ia juga merupakan salah satu mahasiswa lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
“Saya S1 Matematika angkatan 2011,” jelas Samad ditemui usai pelantikan di kantor bupati.
Sempat pesimis tak lulus. Pasalnya ia sama sekali tidak punya kerabat di kalangan pejabat Tanjabtim. Samad merasa untuk urusan seleksi selalu harus ada orang dalam.
“Sempat pesimis Bang, maklumlah kita tidak punya siapa – siapa, tapi mendengar pernyataan pak bupati waktu pendaftaran dulu bahwa semua proses dipastikan fair, saya jadi optimis lagi. Alhamdulillah apa yang dikatakan pak bupati terbukti. Kami semua sangat berterima kasih kepada beliau,”kata Samad.
Samad terpaksa merelakan posisinya sebagai Kepala Urusan Umum dan Perencanaan yang selama ini ia jabat di Pemerintahan Desa Mendaharatengah.
“Bukan karena pertimbangan salary, Saya ingin mengaplikasikan ilmu matematika yang saya pelajari kepada anak – anak desa. Saya ingin buktikan bahwa matematika itu mengasyikkan dan mampu menumbuhkan kepercayaan diri,”ucap Samad.
Kepada para pelamar PPPK maupun pelamar CPNS yang akan datang Samad berpesan untuk selalu optimis.
“Kami semua sudah membuktikan bahwa di Tanjabtim ini semua proses seleksi berjalan bersih dan tidak ada KKN, pak bupati langsung yang menjamin dan kami ini buktinya,” tutup Samad. (Red)
Discussion about this post