Aksara24.id – Harga kopi dunia saat ini sedang meningkat secara drastis dan memberikan sebuah peluang bagi para petani kopi.
Sebelumnya, pada bulan April himgga bulan Mei, harga kopi biasanya berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 35.000, namun saat ini harga kopi lokal mencapai Rp 50.000 bahkan ada yang mencapai Rp 65.000.
Dari kabar yang beredar yang dihimpun media ini, harga tersebut diperkirakan akan terus naik dan bisa mencapai hingga kisaran Rp 80.000. Hal ini menjadi sebuah keuntungan besar bagi para petani pemilik kebun kopi.
Para petani yang ingin memanfaatkan peluang ini bisa mencoba cara unik untuk menanam kopi tumpang sari tanpa merusak hutan.
Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai lahan tidur dan masih layak untuk ditanami, maski terlihat sepele, menanam kopi tumpang sari sangatlah efektif.
Para petani bisa memanfaatkan kawasan perhutanan yang sudah diizinkan tanpa harus menebang atau merusak hutan.
Para petani bisa menanam kopi dengan cara menanam bibit kopi lama atau bisa mencoba bibit kopi saat ini. Keuntungan dari bibit kopi lama adalah ia bisa hidup menahun dan tahan terhadap penyakit.
Bibit kopi ini memiliki pertumbuhan yang lebih tangguh dan mampu hidup menahun, apabila dirawat dengan baik maka bisa menghasilkan kopi yang berkualitas dan menambah pemasukan keluarga.
Hal ini dibuktikan oleh para petani kopi yang berkebun di seberang pulau Jawa, mereka bisa menambah penghasilan dengan berkebun kopi tanpa merusak hutan.
Cara menanam kopi ini juga memiliki manfaat lain, selain untuk mengurangi kerusakan hutan dan erosi tanah, juga bisa mengurangi risiko bencana banjir pada saat musim hujan.
Para petani di luar daerah telah membuktikan bahwa memanfaatkan lahan hutan tidur tanpa harus merusak pohonnya dapat membantu meningkatkan penghasilan mereka secara ekonomis.
Oleh karena itu, cara unik berkebun kopi tumpang sari ini dapat dijadikan sebagai opsi alternative bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan. (jhr)
Discussion about this post