Aksara24.id – Pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Mardinus Tafonao, Kepala Desa Hilimbowo Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, pada 7 November 2024 telah memicu kegaduhan.
Dalam pernyataan tersebut, Mardinus menuding Ketua DPRD Kabupaten Nias Selatan, Elisati Halawa, telah menghasut sejumlah kepala desa untuk mendukung Paslon nomor urut 1, Sokhiatulo Laia – Yusuf Nache, sebagaimana dicantumkan pada poin ketiga pernyataannya.
Surat pernyataan tersebut viral di media sosial dan dinilai tendensius, serta berpotensi mencemarkan nama baik Elisati Halawa. Lima kepala desa lain yang turut hadir dalam pertemuan dengan Ketua DPRD merespons pernyataan Mardinus Tafonao dengan menyampaikan kronologi dan klarifikasi.
Kronologi Pertemuan di Rumah Ketua DPRD
Pada Rabu, 6 November 2024, enam kepala desa dari Kecamatan Idanotae, yaitu Kepala Desa Hilisalo’o, Umbu, Balombarazo, Awoni, dan Hiligabungan, berkumpul di rumah Ketua DPRD, Elisati Halawa, setelah tidak menemukannya di kantor. Berikut adalah ringkasan peristiwa tersebut:
- Para kepala desa bertemu di Teluk Dalam untuk mengajukan usulan pembangunan jalan utama (Gomo-Awoni).
- Karena Ketua DPRD tidak berada di kantornya, mereka berinisiatif ke rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB.
- Setibanya di rumah, mereka mendapati Ketua DPRD sedang tidak di tempat.
- Sambil menunggu, tamu lain, Waozaro Hulu, datang dan berbincang dengan mereka.
- Setelah menunggu hingga sore, sekitar pukul 16.00 WIB, Ketua DPRD tiba dan menyapa para tamu.
- Ketua DPRD mengapresiasi inisiatif para kepala desa dan menyarankan agar proposal ditandatangani seluruh kepala desa se-Kecamatan Idanotae dan diketahui oleh camat untuk kemudian disampaikan juga kepada Bupati Nias Selatan.
- Pertemuan diakhiri dengan makan bersama, dan para kepala desa meninggalkan tempat sekitar pukul 19.30 WIB.
Klarifikasi Lima Kepala Desa
Kelima kepala desa yang hadir memberikan klarifikasi terkait pernyataan Mardinus Tafonao yang dinilai tidak sesuai fakta. Berikut adalah pernyataan penting mereka:
- Pernyataan Mardinus Tafonao yang beredar di media sosial dianggap tidak benar.
- Kepala Desa Hilisaloo memang menghubungi Mardinus untuk datang ke pertemuan guna menyampaikan proposal pembangunan jalan.
- Kehadiran mereka di rumah Ketua DPRD murni inisiatif sendiri, tanpa pengaruh dari pihak mana pun.
- Tidak ada larangan penggunaan ponsel selama berada di rumah Ketua DPRD.
- Ketua DPRD tiba sekitar pukul 16.00 WIB, setelah Mardinus dan yang lainnya sudah hadir.
- Pernyataan bahwa Ketua DPRD menghasut mereka untuk mendukung Paslon nomor 1 dinyatakan tidak benar.
- Sepanjang pertemuan, Ketua DPRD tidak menyinggung pemilukada 2024 atau strategi pemenangan kandidat mana pun.
Klarifikasi ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa pernyataan Mardinus Tafonao tidak mencerminkan peristiwa sebenarnya. Para kepala desa berharap klarifikasi ini dapat mengembalikan situasi menjadi kondusif dan menghindari potensi polemik lebih lanjut di masyarakat. (Ed)
Discussion about this post