Mukomuko, Aksara24.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian mulai melakukan seleksi dan verifikasi terhadap kelompok tani yang mengajukan permohonan bantuan traktor roda empat untuk tahun anggaran 2025.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam memastikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tersalurkan secara tepat sasaran.
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani Ilyas, langsung memimpin proses verifikasi yang berlangsung sejak Rabu (18/6/2025) di Kecamatan Lubuk Pinang.
Di hari pertama, tim meninjau dan memeriksa kelengkapan data serta kondisi lapangan dari 17 kelompok tani yang masuk dalam daftar pengusul.
“Verifikasi ini bukan sekadar formalitas. Kami ingin memastikan bahwa traktor roda empat benar-benar diberikan kepada petani yang siap dan layak secara administrasi maupun teknis,” tegas Pitriyani saat meninjau langsung ke lokasi.
Pada hari berikutnya, tim bergerak ke Kecamatan Air Manjunto dan Selagan Raya untuk memverifikasi lima kelompok tani lainnya.
Proses verifikasi melibatkan pengecekan data lapangan, seperti struktur kepengurusan kelompok, luasan lahan, hingga kesiapan operasional alat berat yang diajukan.
Setelah seluruh tahapan verifikasi rampung, Dinas Pertanian berencana menggelar rapat evaluasi internal untuk menetapkan 12 kelompok tani penerima bantuan traktor.
Pitriyani bahwa penyaluran bantuan akan mempertimbangkan kebutuhan riil dan urgensi lapangan.
“Kami berkomitmen menyalurkan bantuan secara adil, transparan, dan bertanggung jawab. Tujuan utamanya adalah mendorong efisiensi kerja petani, sehingga produktivitas mereka meningkat,” tambahnya.
Selain untuk membantu percepatan olah lahan, program bantuan ini juga diarahkan untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani.
Dengan pendataan yang rapi dan prosedur yang ketat, Dinas Pertanian ingin memastikan semua penerima benar-benar siap mengelola alsintan secara optimal.
Pitriyani juga berharap kehadiran traktor ini bisa menjadi pemicu kemajuan pertanian di Mukomuko.
Ia yakin, ketika alat pertanian modern digunakan secara tepat, maka ketahanan pangan daerah pun ikut meningkat.
“Petani yang kuat adalah kunci ketahanan pangan. Kami ingin mereka lebih berdaya, mandiri, dan sejahtera,” tutupnya.
Verifikasi ini akan menjadi pondasi awal menuju tata kelola pertanian yang lebih profesional dan berkelanjutan di Kabupaten Mukomuko. (HS)






































Discussion about this post