Aksara24.id – Sebanyak 366 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi menerima remisi umum dan remisi dasawarsa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Bupati Muaro Jambi, Dr. Bambang Bayu Suseno, bersama Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi H. Mahir, Sekretaris Daerah Muaro Jambi, H. Budhi Hartono, dan Ketua DPRD Muaro Jambi, Aidi Hatta, di Aula Lapas Perempuan Jambi, Jembatan Angso Duo.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bambang Bayu Suseno membacakan pidato Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Jenderal Pol (Purn) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., yang menekankan pentingnya semangat persatuan, gotong royong, dan tanggung jawab dalam membangun bangsa.
“Remisi bukan sekadar pengurangan masa pidana, tetapi penghargaan atas perubahan sikap dan perilaku positif warga binaan selama menjalani masa pembinaan,” ujar Bupati Bambang saat membacakan sambutan Menkumham.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran pemasyarakatan yang telah melaksanakan program pembinaan dan pengembangan potensi diri warga binaan secara konsisten.
“Kami berharap warga binaan yang mendapatkan remisi dapat terus memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat setelah bebas nanti,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi, Meta Eriza, A.Md.IP., S.H., M.H., menyebutkan bahwa tahun ini sebanyak 178 warga binaan menerima remisi umum, sedangkan 188 lainnya memperoleh remisi dasawarsa.
“Pemberian remisi ini menjadi bukti bahwa pembinaan berjalan baik. Warga binaan menunjukkan kedisiplinan dan partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, serta pelatihan keterampilan,” kata Meta.
Selain penyerahan remisi, kegiatan juga dirangkai dengan peluncuran kartu Brizzi Lapas Perempuan Jambi sebagai langkah mendukung digitalisasi layanan pemasyarakatan. Penggunaan kartu tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kemudahan transaksi bagi warga binaan dan keluarga mereka.
Sebagai bagian dari program kemandirian, Lapas juga mengadakan penebaran benih ikan lele di kolam bioflok. Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan bagi warga binaan agar siap berdaya secara ekonomi setelah masa pidana berakhir.
“Dengan program pembinaan yang berkelanjutan, kami ingin warga binaan memiliki keahlian dan semangat baru untuk hidup lebih baik setelah bebas,” tutup Meta. (Adv)






































Discussion about this post