Aksara24.id – Bertempat di Gedung Pancasila Sespim Lemdiklat Polri, Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan Ke-01 menyelenggarakan Dialog Kebangsaan dengan tema “Disaster Management in Indonesia”, yang menghadirkan Karolabdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM., Sp.F., serta Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Dr. Sumarjaya, S.K.M., M.M., M.FP., C.FA., sebagai narasumber.
Acara ini dihadiri oleh Koordinator Widyaiswara Kepolisian Sespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Drs. Jawari, S.H., M.H., serta pejabat utama dari berbagai unit Sespim Lemdiklat Polri.
Selain itu, seluruh Peserta Didik SPPK Angkatan Ke-01 dan perwakilan Sespimma Polri Angkatan ke-72 juga turut hadir.
Dalam sambutannya, Irjen Pol Drs. Jawari menyampaikan pentingnya pemahaman tentang penanggulangan bencana di Indonesia yang rawan terhadap berbagai ancaman alam dan non-alam.
“Diskusikan dengan para ahli yang hadir. Semoga ilmu yang kita terima hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” ujar Jawari.
Mengacu pada UU No.24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, baik disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun manusia, yang berakibat pada korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, serta dampak psikologis.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry menjelaskan pentingnya proses identifikasi dalam penanganan korban bencana.
“Pada hari pertama, jenazah masih bisa dibedakan. Namun, setelah beberapa hari, kondisi jenazah bisa berubah dan sulit dibedakan satu dengan lainnya,” jelasnya.
Brigjen Pol Sumy juga memaparkan metode identifikasi korban dalam Operasi Disaster Victim Identification (DVI), yang terdiri dari metode primer dan skunder. Metode primer meliputi sidik jari, catatan gigi, dan analisis DNA, sementara metode skunder mencakup catatan medis dan properti korban.
“Kesalahan dalam identifikasi bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, identifikasi jenazah merupakan langkah yang sangat penting dalam proses penanganan bencana,” tambahnya.
Sementara itu, dalam wawancara dengan media Sespim, Kasenat SPPK Angkatan 1, Alex Willem Tlonaen, S.T., M.M., M.T.r.A.P., menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka pandangan baru. “Kami dari Polri tidak hanya bertugas menangani masalah orang hidup, tetapi juga memiliki peran penting dalam identifikasi jenazah,” ujarnya. (*)






































Discussion about this post