Aksara24.id – Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan menjaga integritas sektor jasa keuangan demi mendorong kemajuan Indonesia.
Acara yang bertema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju” ini digelar di Jakarta, pada Selasa (17/12/24) kemarin.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra, menyoroti langkah-langkah strategis dalam mendukung tata kelola yang bersih, termasuk melalui peluncuran sistem informasi terbaru bernama SiPelaku.
Sistem ini dirancang untuk mencatat riwayat fraud individu maupun entitas guna memastikan lembaga jasa keuangan menjauhkan diri dari pelaku yang terindikasi korupsi.
“SiPelaku ibarat sistem credit history, tetapi khusus untuk fraud. Mereka yang masuk daftar ini akan di-blacklist,” ujar Mahendra.
OJK juga memperkuat sinergi dengan KPK dalam mencegah korupsi dan menjalankan program pengendalian gratifikasi, baik untuk internal OJK maupun keluarga pegawai. Langkah ini diharapkan dapat menjadikan OJK sebagai role model integritas di sektor publik.
Empat Pilar Strategi Antikecurangan
Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Wattimena, menekankan pentingnya konsistensi dalam menerapkan empat pilar strategi antikecurangan: Assess, Prevent, Detect, dan Respond. Strategi ini telah membawa OJK meraih sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) pada 2024 untuk seluruh satuan kerja.
“Melalui implementasi strategi ini, OJK terus mendapatkan predikat Risiko Rendah dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) yang digelar KPK, dengan skor di atas rata-rata Kementerian dan Lembaga di Indonesia,” ungkap Sophia.
Partisipasi Luas dan Penghargaan
Acara ini diikuti lebih dari 3.000 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pegawai OJK, perwakilan lembaga jasa keuangan, kementerian/lembaga, serta akademisi. Selain itu, OJK juga memberikan OJK Integrity Award 2024 sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi satuan kerja dalam memperkuat budaya antikorupsi.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini turut menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti ekonom senior Soedrajad Djiwandono, mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993–1998, dan Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2017–2022.
Melalui upaya berkelanjutan ini, OJK berharap dapat terus meningkatkan integritas sektor jasa keuangan, memberikan yang terbaik kepada masyarakat, dan menjadi acuan bagi institusi lain dalam pemberantasan korupsi. (Ra/*)
Discussion about this post