Aksara24.id – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 Hijrah.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jambi menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Jambi pada 14 Maret 2025.
Pertemuan ini dihadiri oleh Gubernur Jambi serta kepala daerah dari seluruh wilayah provinsi.
Dengan mengusung tema Penguatan Komitmen Sinergi dan Kolaborasi TPID di Provinsi Jambi untuk Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, pertemuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala serta memperkuat strategi pengendalian inflasi, khususnya selama Ramadan dan Idul Fitri.
Dalam sesi awal, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menyampaikan pemaparan mengenai komoditas yang menjadi pendorong dan penahan inflasi di wilayah tersebut.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan pasokan pangan melalui clustering wilayah budidaya, pengaturan waktu tanam, serta pemanfaatan teknologi guna menghindari lonjakan harga akibat ketidakseimbangan pasokan.
“Diperlukan langkah strategis dalam mengatur pola tanam agar tidak terjadi kekurangan atau over supply yang dapat menyebabkan fluktuasi harga,” ujar Agus Sudibyo, Kepala BPS Provinsi Jambi.
Sementara itu, Kepala BMKG Provinsi Jambi mengingatkan tentang prediksi cuaca pada Triwulan I 2025 yang menunjukkan potensi hujan dengan intensitas tinggi serta ancaman banjir di beberapa wilayah.
Ia mengimbau para petani untuk menyesuaikan jadwal tanam, memilih varietas tahan kekeringan, serta mengoptimalkan pengelolaan air untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi lebih kering.
Dalam kesempatan yang sama, Warsono, Kepala KPwBI Provinsi Jambi memaparkan proyeksi inflasi serta pola musiman komoditas pangan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Ia menegaskan perlunya strategi pengendalian harga yang mencakup percepatan operasi pasar, pengawasan distribusi beras, pemanfaatan teknologi pertanian, hingga subsidi ongkos kirim guna memastikan ketersediaan pasokan.
“Sinergi TPID sangat penting untuk menjaga stabilitas harga, terutama di masa lonjakan permintaan seperti Ramadan dan Idul Fitri,” jelasnya.
Para kepala daerah turut menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan dalam menjaga stabilitas harga pangan di masing-masing wilayah.
Gubernur Jambi dalam arahannya menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor guna mencegah spekulasi harga dan penimbunan barang oleh oknum pedagang. Ia juga mengajak TPID untuk turun langsung ke pasar guna memastikan harga tetap terkendali serta berdiskusi dengan pelaku usaha agar distribusi pangan berjalan lancar.
“Kita harus memastikan stok pangan tersedia dan harga tetap stabil. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga secara tidak wajar,” tegas Gubernur Jambi.
Sebagai wujud komitmen bersama dalam pengendalian inflasi, HLM TPID Provinsi Jambi ditutup dengan penandatanganan kesepakatan visi pengendalian inflasi oleh seluruh kepala daerah.
Diharapkan, melalui sinergi dan kolaborasi ini, inflasi di Provinsi Jambi dapat terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1%. (dn)
Discussion about this post