Bengkulu, Aksara24.id – Polresta Bengkulu mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang pelajar berusia 16 tahun yang menggemparkan warga Kota Bengkulu.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (19/5/2025), polisi menyampaikan bahwa tiga tersangka berhasil diamankan kurang dari 24 jam setelah kejadian.
Korban, berinisial YS, ditemukan meninggal dengan luka tusukan di rusuk kiri pada Minggu dini hari (18/5), di kawasan Jalan Flamboyan, Kelurahan Kebun Kenanga, Kecamatan Ratu Agung.
“Korban sempat terlibat cekcok sebelumnya dengan para pelaku. Saat melihat korban lewat, pelaku RV berteriak menunjuk korban, dan pengeroyokan pun terjadi. Penusukan dilakukan oleh tersangka AJ,” ujar Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno.
Ketiga pelaku yang ditangkap adalah MP (23), AJ (26), dan RV (14). Salah satunya, RV, masih berstatus pelajar.
Polisi mengungkap, aksi keji itu terjadi setelah para pelaku mengonsumsi minuman keras usai menghadiri pesta pernikahan di Kelurahan Kandang.
“Ini adalah bukti nyata bahwa miras menjadi salah satu penyebab utama tindak kekerasan seperti ini,” tegas Sudarno.
Ia juga menambahkan bahwa korban ditemukan tak bernyawa tak lama setelah penusukan, dengan pakaian berlumuran darah.
Barang bukti yang disita dari para pelaku antara lain sebilah pisau 25 cm, baju korban yang berlumuran darah, celana jeans, dan hoodie milik RV.
Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 80 Ayat (3) UU Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Khusus tersangka RV yang masih di bawah umur, proses hukum akan mengacu pada UU Peradilan Anak.
Untuk mencegah kejadian serupa, Polresta Bengkulu akan menggandeng pemkot dan pemda guna membatasi jam operasional tempat hiburan malam.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah untuk membatasi operasional tempat hiburan malam. Ini demi keselamatan generasi muda kita,” ujar Sudarno lagi.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih mengawasi pergaulan anak dan menghindari pengaruh negatif, terutama dari alkohol dan lingkungan yang tidak sehat.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa pergaulan bebas dan konsumsi alkohol bisa menjadi pemicu tragedi mematikan, bahkan di kalangan remaja. (Yola)
Discussion about this post