Mukomuko, Aksara24.id – Warga dari tiga desa di Kecamatan V Koto, yakni Desa Talang Petai, Talang Sakti, dan Talang Sepakat, terus mempertanyakan kejelasan pengelolaan Kebun Masyarakat Desa (KMD) Tiga Talang.
Mereka menyoroti dugaan penyimpangan dalam hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan penggunaan dana yang tersimpan di rekening KMD.
Sejumlah warga menduga kontraktor yang mengelola panen sawit KMD menjual sebagian hasil panen ke salah satu RAM di wilayah Lubuk Pinang, bukan ke pabrik milik PT Agro Mukomuko seperti yang seharusnya.
Mereka juga menyoroti dugaan pengambilan dana dari rekening KMD oleh pengurus, namun belum ada laporan resmi terkait penggunaan dana tersebut.
“Kami tidak tahu pasti berapa ton hasil panen yang dijual dan ke mana uangnya dialirkan. Rekening KMD itu uang masyarakat tiga desa, jadi kami punya hak untuk tahu,” ujar salah satu warga Talang Sakti yang enggan disebut namanya, Kamis (3/7/2025).
Warga meminta pengurus KMD menggelar rapat terbuka dan menyampaikan laporan penggunaan dana serta hasil penjualan TBS secara rinci.
Namun, hingga saat ini mereka belum mendapatkan kejelasan.
Alih-alih memberikan laporan, pengurus justru sibuk membentuk kepengurusan baru tanpa menyelesaikan persoalan lama.
“Belum ada kejelasan siapa pengurus baru, padahal kami belum sepakat karena syarat-syarat pembentukan juga belum dipenuhi,” tambah seorang tokoh adat dari Desa Talang Petai.
Ketegangan ini dikhawatirkan akan memicu konflik jika tidak segera ditangani dengan terbuka.
Masyarakat menegaskan bahwa mereka hanya ingin transparansi.
Setelah data dan keuangan dibuka secara jujur, barulah pembagian hasil dan pembentukan pengurus baru bisa dibahas bersama.
“Kami bukan menolak pembentukan pengurus baru, tapi jangan sampai digunakan untuk mengalihkan isu. Yang kami inginkan cuma kejelasan,” tegas warga Talang Sepakat lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pengurus KMD Tiga Talang terkait tuntutan warga. (HS)
Discussion about this post