Aksara24.id – ODHIV/ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) seringkali dijadikan sasaran diskriminasi masyarakat. Setiap tahunnya, angka paparan human immunodeficiency virus (HIV) pun terus meningkat. Menurut data dari epidemiologi UNAIDS, hingga tahun 2021 jumlah orang terpapar HIV di dunia mencapai 38,4 juta jiwa. Sampai dengan saat ini isolasi sosial, penolakan di berbagai bidang kegiatan masyarakat menjadi bentuk stigma yang sering dialami oleh ODHIV/ODHA
Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, tahun ini PBB memilih tema “equalize” untuk menyuarakan penyetaraan akses dan fasilitas layanan pengobatan HIV/AIDS. Bumame, sebagai perusahaan penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia ingin terlibat dalam mengakhiri ketidaksetaraan yang disebabkan oleh stigma sosial dan diskriminasi terhadap ODHA/ODHIV.
Dalam siaran persnya Jumat, 2 Desember 2022, mengusung tema kampanye #AIDtoStop, Bumame mengajak masyarakat untuk membantu sesama dalam menghentikan lebih banyak lagi kesalahpahaman, pengucilan, serta perlakuan tidak adil lainnya kepada ODHIV/ODHA.
Melalui gerakan edukasi ini, Bumame mengajak para insan media yang berperan sebagai medium untuk mensosialisasikan fakta dan informasi terkait HIV/AIDS secara lengkap serta objektif, sehingga stigmatisasi dan perilaku diskriminatif pada ODHIV/ODHA semakin berkurang.
Tidak hanya itu. Menandai Hari AIDS Sedunia tahun ini, Bumame bekerja sama dengan Yayasan AIDS Indonesia (YAIDS), sebuah organisasi nirlaba yang didirikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan penanggulangan epidemi AIDS.
Melalui kerja sama dengan YAIDS, Bumame memberikan kontribusi langsung untuk ODHIV/ODHA dengan menyediakan layanan home care untuk tes hematologi lengkap, tes HIV, dan tes darah lainnya gratis biaya transportasi. Dilengkapi dengan layanan pra dan pasca konsultasi secara online oleh fasilitator dari YAIDS, kolaborasi ini menciptakan ruang aman, serta pendampingan yang maksimal dalam memberikan dukungan moral secara menyeluruh bagi pelanggan.
James Wihardja, CEO Bumame mengatakan, “Sebagai penyedia layanan kesehatan, kami terus meningkatkan, serta memperluas layanan kami bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Kepedulian kami terhadap ODHIV/ODHA diwujudkan dengan kerja sama kami dengan Yayasan AIDS Indonesia, dan kampanye kami yang ingin melawan stigma dan diskriminasi bagi sahabat ODHIV/ODHA. Melalui gerakan edukasi, kami harap masyarakat dapat menanggapi isu HIV/AIDS dengan lebih objektif, serta meningkatkan kepedulian terhadap fungsi dan pentingnya melakukan tes HIV sebagai langkah pencegahan,” katanya.
Arif Rahman, Ketua Sekertariat Yayasan AIDS Indonesia (YAIDS) mengatakan, “Kami mengapresiasi Bumame dalam upaya menyuarakan kampanye melawan ketidakadilan dan perilaku diskriminatif kepada sahabat ODHIV/ODHA. Melalui kolaborasi bersama Bumame, maka akses pencegahan, tes, dan kesetaraan pengobatan dapat diperluas secara optimal. Kami juga berharap gerakan ini dapat membantu proses integrasi sosial ODHIV/ODHA di masyarakat, ujarnya.
Bumame terus mendorong transformasi layanan kesehatan yang inovatif melalui kolaborasi strategis dalam memberikan solusi kesehatan menyeluruh yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tentang Bumame
Bumame merupakan perusahaan layanan kesehatan terkemuka yang hadir di 42 lokasi, dam 13 kota di Indonesia. Dengan mengedepankan kualitas, Bumame didukung dengan laboratorium berstandar internasional, terafiliasi, dan terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta sesuai dengan ketentuan World Health Organization (WHO). Bumame memberikan kemudahan layanan kesehatan yang terpercaya, dan berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. Bumame kini hadir dengan layanan kesehatan yang inovatif melalui layanan apotek, medical checkup, dan Covid test berstandar internasional. [*/red]
Discussion about this post