Mukomuko, Aksara24.id – Warga dari beberapa desa di Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, mendesak PT KSM serta pemerintah daerah untuk bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan tersebut.
Masyarakat menilai, hingga kini perusahaan belum menunjukkan kepedulian nyata terhadap desa-desa penyangga yang terdampak langsung oleh kegiatan operasional pabrik kelapa sawit (PKS) PT KSM.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan, tetapi seolah tidak ada yang mau mendengar. Saat butuh dukungan masyarakat, semua datang. Tapi setelah itu, kami ditinggalkan,” ujar salah seorang warga, Selasa (14/10/2025).
Warga menyebut, sejumlah persoalan seperti pencemaran lingkungan, kerusakan akses jalan, dan minimnya kontribusi sosial perusahaan telah lama menjadi keluhan masyarakat. Namun, menurut mereka, belum ada langkah konkret baik dari pihak PT KSM maupun pemerintah daerah.
“Situasinya seperti kacang lupa kulitnya. Kami merasa dibiarkan menghadapi dampak dari aktivitas perusahaan tanpa solusi nyata,” tambah warga lainnya.
Masyarakat meminta agar pemerintah daerah turun langsung ke lapangan untuk memastikan perusahaan menjalankan kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap pembangunan desa sekitar.
“Kami tidak menolak investasi, tapi perusahaan harus hadir untuk masyarakat sekitar. Pemerintah juga jangan diam. Kami butuh tindakan, bukan janji,” tegas seorang tokoh masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT KSM dan pemerintah daerah Kabupaten Mukomuko belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan masyarakat tersebut.
Warga berencana melanjutkan langkah advokasi agar suara mereka didengar dan keadilan sosial dapat terwujud bagi desa-desa penyangga yang terdampak aktivitas industri. (HD)





































Discussion about this post